Empat Pesan Kiai MBS Trenggalek untuk para Santri demi Kemajuan Pesantren; Liputan Wahyu Roiyan, kontributor PWMU.CO Trenggalek.
PWMU.CO – Apel Tahunan dan Syukuran Milad Ke-6 Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek di gelar di lapangan Kampus Putra Pogalan, Trenggalek, Rabu (17/8/22).
Kegiatan tersebut diawali dengan upacara bendera HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemudian diteruskan dengan penampilan seni siswa MBS Trenggalek.
Berbagai pertunjukkan mereka tampilkan. Yaitu: drama kolosal, tari daerah, senam kreasi, pencak silat Tapak Suci, dan lomba gerak jalan.
Kegiatan yang dihadiri oleh keluarga besar MBS Trenggalek dan organisasi otonom Muhammadiyah ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu santri. Pasalnya, sudah dua tahun saat pandemi Covid-19 kegiatan ini tidak berlangsung secara meriah.
Direktur MBS Trenggalek Anang Wahid Cahyono Lc MHI yang bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan amanat, khususnya kepada santri-santri MBS Trenggalek
Ustadz Anang menjelaskan para pahlawan berperang, berjihad berkorban dengan nyawa, harta, dann jiwa demi kemerdekaan Indonesia.
“Maka kita sebagai generasi penerus tidak perlu berdarah-darah. Akan tetapi tugas kita bagaimana cara mepertahankan, memperjuangkan, memajukan negara Indonesia,” lanjutnya.
Menurunya, seorang pemuda harus menjadi pemimpin dan menjadi kader-kader Islam di masa yang akan datang. Tentu syaratnya harus dibekali iman yang kuat ilmu yang kokoh.
“Kita ingat bahwa Rasulullah SAW bukan hanya seorang nabi, namun Rasul juga seorang pemimpin, panglima perang, guru, imam, dan politikus yang handal. Juga seorang kiai. Maka suri tauladan yang terbaik ada pada diri Rasulullah SAW,” tuturnya.
Baca sambungan di halaman 2: Empat Pesan Kiai