Ciptakan Semangat Baru, Spemluh Surabaya Gelar Apel Pagi, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Deni Muriawan
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 10 Surabaya (Spemluh) menggelar Apel Pagi yang diikui seluruh siswa, guru, dan karyawan di halaman sekolah, Senin (22/08/22).
Wakil Kepala Sekolah Spemluh Anis Kurnia R menyampaikan mengenai kewajiban sebagai pelajar, khususnya pelajar Muhammadiyah dalam aktivitas proses pembelajaran di sekolah. Pelajar harus mampu menjalankan perannya dengan rasa`tanggung jawab dan disiplin tinggi.
“Kewajiban pertama adalah melaksanakan shoalat 5 waktu. Untuk itu jangan sampai kalian meninggalkan shalat 5 waktu (subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan iya). Dalam menjalankan shalat 5 waktu kerjakan dengan bersungguh-sungguh dan niat yang tulus,” ujarnya.
Dia memparkan kewajiban kedua sebagai pelajar yaitu harus mengikuti KBM dengan taat atau teratur. Kewajiban ketiga adalah melaksanakan tata tertib sekolah seperti atribut sekolah, dan mentaati peraturan sekolah.
“Inilah yang harus terus dipraktikan siswa. Menjalankan tata tertib perlu dengan rasa tanggung jawan,” tekannya.
Pemberian Hadiah
Anis Kurnia menjelaskan hal menarik dari apel pagi ini yakni acara ditutup dengan reward atau pemberian hadiah semarak memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) kepada siswa yang memenangkan perlombaan.
“Di antaranya adalah makan kerupuk, nyunggi tempeh, tarik tambang, estafet bola, rebut kursi, memasukkan paku dalam botol, dan kebersihan kelas,” ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya event tersebut bisa menjadi acuan semangat belajar dan menambah amunisi guna memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan negara Indonesia.
Ciptakan Semangat Baru
Anis Kurnia mengungkapkan pelaksanaan Apel Pagi sudah dijadikan rutinitas setiap hari Senin. Rutinitas ini akan menjadi langkah baik karena banyak manfaat yang bisa diperoleh bersama.
“Yakni selain pembiasaan kedisiplinan, juga menciptakan rasa kebersamaan, kekeluargaan, serta semangat baru sebelum memulai aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” katanya.
Kedisiplinan siswa, lanjutnya, bisa menjadi pola pikir untuk terus mentaati peraturan sekolah yang ada. Seperti kehadiran, ketepatan waktu, serta kelengkapan administrasi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.