IPM Cerita Ini dan Itu Dilaunching; Liputan oleh Abu Jauhar, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Paciran, menyelenggarakan Puncak Semarak HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pondok Pesantren At-Taqwa Muhammadiyah Kranji, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (/25/8/2022).
Ketua PC IPM Paciran Dimas Julian Arman mengatakan acara ini lebih berfokus pada lomba videografi sesuai tagline cerdas yang diusung oleh PC IPM Paciran.
“Lomba videografi ini merupakan sebuah awal yang bagus karena sosial media (sosmed) sekarang bisa dimanfaatkan para pelajar sebagai senjata untuk berdakwah,” katanya.
Adanya teknologi informasi yang sangat memfasilitasi ini tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak berkarya. “Bisa disebut kemunduran bila teknologi ini tidak dimanfaatkan untuk berdakwah karena ada keuntungan lain selain menyebarkan informasi, yakni branding image,” ujarnya.
Dia menjelaskan, PC IPM Paciran mempunyai media sosial untuk branding lewat Instagram, Blogspot, dan TikTok. “Dan insyaallah menyusul di YouTube,” ujarnya.
Kami juga me-launching komunitas literasi sebagai persembahan untuk Kemerdekaan RI dengan nama ICI (IPM Cerita Ini Itu). Tujuannya untuk mewadahi mereka yang gemar literasi serta berdiskusi tentang ilmu, isu-isu, dan tren yang sedang dibicarakan para pelajar.
“Harapan kami setelah adanya lembaga diskusi ICI ini adalah lebih mewadahi teman-teman yang tertarik dan haus akan literasi. Progres kita juga akan fokus dalam literasi dan media sehingga tagline kita sebagai pelajar cerdas akan mencapai goal,” ujarnya.
Ruang Berkespresi
Ketua Pimpinan Daerah IPM Lamongan, Abdullah Tsani mengatakan kegiatan ini membuktikan bahwa IPM tidak hanya mengajarkan tentang kepemimpinan dan bersosial dalam masyarakat.
“Ikatan pelajar Muhammadiyah juga memberikan ruang berekspresi bagi seluruh kadernya untuk meningkatkan minat dan bakatnya baik yang telah dilakukan seperti halnya dengan kegiatan olahraga (fun futsal) bersama ranting,” ujarnya.
Di samping itu, lanjutnya, ada sebuah kegiatan digitalisasi seperti videografi di TikTok yang seharusnya menjadi motivasi kita sebagai kader.
“Jangan hanya menjadi penikmat aplikasi saat ini. Jangan hanya menonton tetapi juga membuat kreasi di aplikasi tersebut. Mari manfaatkan segala digitalisasi dengan baik dan positif,” ajaknya.
“Karena pada dasarnya semua hal yang ada pada zaman sekarang dapat diakses dengan mudah baik itu positif ataupun negatif. Maka dari itu kita harus memanfaatkannga dengan hal yang positif,” harapnya (*)
Editor Mohammad Nurfatoni