Donasi Rp 1 Miliar ke Muktamar Wujud Prinsip Ego Komunal; Liputan kontributor PWMU.CO Sugiran
PWMU.CO – Pada Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sabtu (27/8/2022), PWM Jatim menyerahkan donasi Rp 1 miliar untuk Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Donasi diserahkan di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim oleh Ketua PWM Jatim Dr M Saad Ibrahim MA kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
Ditemui PWMU.CO usai perhelatan Musypimwil, Saad Ibrahim menyampaikan donasi ini merupakan konsekuensi logis dari pemikiran yang selama ini dikembangkan PWM Jatim.
“Ketika kita memberikan partisipasi ke PP Muhammadiyah dalam kaitannya dengan muktamar sebesar Rp 1 miliar, itu konsekuensi logis dari pemikiran yang selama ini kita kembangkan. Silakan membangun ego-ego sektoral, tetapi jangan lupa ada ego komunal,” ujarnya.
Ego komunal itu, lanjutnya, ego yang berada di posisi lebih tinggi daripada ego sektoral. Masing-masing amal usaha Muhammadiyah (AUM) itu silakan beristibakhul khairat, berlomba-lomba untuk kebaikan dan untuk maju. Tetapi jangan lupa bahwa juga punya kewajiban untuk membangun ego komunal itu dalam kaitan ini Muhammadiyah.
“Oleh karena itu, prinsip ini silakan masing-masing itu maju. Tetapi jangan lupa bahwa kita juga ingin supaya semua di Muhammadiyah itu maju. Itu ego komunalnya. Maka kaitannya dengan muktamar juga begitu. Kami membangun ego sektoral dalam kaitan dengan PWM Jatim, beristibaqul khairat dengan PWM yang lainnya,” ungkapnya.
“Tetapi di atas itu ada PP Muhammadiyah, maka PP Muhammadiyah inilah bagian dari cantolan kita untuk membangun ego komunal itu. Oleh karena itu kemudian kita sedikit menyisihkan anggaran di PWM Jatim untuk pelaksanaan muktamar,” tambahnya.
Jadi, lanjutnya, PWM Jatim punya pemikiran seperti itu. Dan kalau bisa menginspirasi yang lainnya. “Maka insyaallah Muhammadiyah di manapun berada akan menjadi cepat dan menjadi baik. Jangan yang baik di satu kawasan saja, tetapi kawasan yang lain tidak,” pesannya.
Menurutnya, karena ini hajat bersama untuk Muhammadiyah, muktamar itu meliputi seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia bahkan juga di luar negeri itu, maka ini sebagian dari ego komunal itu. Secara konkret kita lakukan seperti itu.
“Itu bagian dari konteks itu tadi. Kan prinsip kita kalau kita menyelesaikan masalah di dalam PWM Jatim saja, itu seringkali masalah di dalam juga sering tidak selesai semuanya. Tetapi dengan cara kita mencoba sedikit berbagi kepada di luar urusan kita, maka Insyaallah yang di dalam itu, kita akan dimudahkan oleh Allah lebih mudah,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni