Perjuangan Muhammadiyah Menembus Kampung 1000 Malam yang Dibina Misionaris; Liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Warsono—Anggota Divisi Komunikasi dan Rehabilitasi Masalah Sosial LDK PWM Jawa Timur—mengungkapkan perjuangan berdkwah ke lokasi ke Kampung 1001 Malam.
Hal ini dia paparkan dalam Bimbingan Teknis Dai Komunitas Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hotel Horison, Gresik, Sabtu (27/08/2022).
“Pandemi menurut banyak orang adalah bencana besar, namun bagi PWM kemarin adalah keberkahan,” ujarnya.
Pasalnya sejak 2008 Muhammadiyah tidak bisa masuk ke kampung Kampung 1001 Malam—sebuah ‘kampung’ yang berada di bawah jalan tol. “Karena ketika ada kemiskinan di situ misionaris bergerak, di situ ada empat gereja berdiri. Kami tidak bisa masuk. Selalu dihalang-halangi,” terangnya.
Ia melanjutkan, pada 2016 mencoba masuk lagi. Tapi tetap tidak bisa. Lapornya harus ke gereja, padahal semuanya Muslim.
Warsono menuturkan pada saat pandemi Covid-19 akhirnya PWM dan Pimpinan Wilayah Aisyiyahh (PWA) berhasil masuk ke Kampung 1001 Malam.
“Pada April 2020 kemarin, kami mengundang RT sebelah untuk masuk ke situ akhirnya bisa mengajak PWA dan PWM. Begitu masuk belum bisa serta merta memberikan pelajaran,” terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa misionaris memiliki strategi dalam merangkul warga Kampung 1001 Malam.
“Misionaris pandai sekali mengambil hati masyarakat. Seluruh kegiatan dipusatkan di gereja. Padahal semuanya Muslim. Namun pendekatannya halus: ‘Kalau ikut kami tidak dituntut untuk apa-apa, hanya haleluya’,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Tembus di Tahun 2021