Perjalanan Panjang Tiga Guru Muhammadiyah Gresik Jadi Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak. Mereka bangga bisa menjadi bagian dari perubahan.
PWMU.CO – Tiga guru Muhammadiyah Gresik lolos menjadi Pengajar Praktik (PP) Pendidikan Guru Penggerak Jawa Timur.
Mereka adalah Riza Agustina Wahyu SPd (SD Muhammadiyah 1 Giri Kebomas), Anis Shofatun SSI MPd (SMP Muhammadiyah 12 GKB), dan Yuli Rahmawati SPd (SMK Muhammadiyah 3 Gresik).
Sebelumnya, mereka mengikuti seleksi yang panjang mulai tahap I portofolio dan penilaian esai pada Februari-Maret 2022, tahap II simulasi mengajar dan wawancara pada April 2022.
Selanjutnya, mereka mengikuti seleksi tahap III Pembekalan Calon Pengajar Praktik selama 15 hari bersama para instruktur nasional Program Guru Penggerak. Pada akhir seleksi mereka mengikuti tes dengan mengerjakan soal secara online melalui Learning Managemen System (LMS) yang diakses melalui SIM PKB.
Mereka bertiga dinyatakan lolos berdasarkan surat pengumumam yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 1967/B3/GT.00.08/2022 tertanggal 22 Juli 2022.
Koordinator Pokja Pendididikan Guru Penggerak BBGP Jawa Timur Mohammad Nasikh menjelaskan para pengajar praktik ini akan bertugas mendampingi para Calon Guru Penggerak (CGP) dalam menempuh pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemdikbudrisrek selama enam bulan efektif.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan VI dimulai sejak bulan Agustus 2022 hingga Mei 2023. Diharapkan di berbagai kabupaten/kota terlahir pemimpin-pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid dan penggerak transformasi pendidikan di daerahnya.
Pendidikan Guru Penggerak di Provinsi Jawa Timur diikuti sejumlah 819 CGP, 172 PP, dan 43 Fasilitator yang tersebar di 9 kabupaten/Kota. Yaitu Kabupaten Gresik, Sampang, Batu, Blitar, Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, dan Surabaya. Sementara di Kabupaten Gresik terdapat 155 CGP dan 25 PP.
Pengajar Praktik dari SMK Muhammadiyah 3 Gresik (SMK Matig) Yuli Rahmawati bersyukur saat mendengar dirinya lolos menjadi bagian dalam Program Guru Penggerak Angkatan VIO ini.
“Awalnya saya terkejut, tapi saya bersyukur usai mendapat orientasi kegiatan justru saya dapat mengenal banyak orang hebat dari berbagai jenjang,” katanya saat diwawancarai PWMU.CO Rabu (31/8/2022)
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Smantig ini menyampaikan dalam aktivitasnya sebagai pengajar praktik akan terlibat dalam pendampingan pendidikan calon guru penggerak lintas jenjang mulai TK, SD, SMA dan PKLK (Pendidikan Khusus Layanan Khusus).
Maka, menurutnya menjadi PP ini diperlukan stamina yang cukup karena durasi kegiatan yang cukup panjang juga managemen waktu.
“Karena agenda yang padat baik secara daring maupun pendampingan individu langsung di lapangan perlu menjaga tubuh agar tetap fit,” katanya.
Bagian Proses Perubahan
Perasaan yang sama juga disampaikan oleh Riza Agustina Wahyu. Wakasek SD Muhammadiyah 1 Giri Kebomas (SD Muri) ini merasa senang menjadi bagian dari proses perubahan pendidikan di Indonesia. Baginya amanah sebagai pengajar praktik ini menjadi ruang untuk menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi orang lain.
“Alhamdulillah dapat menjadi bagian dari perubahan pendidikan khususnya di Kabupaten Gresik,” ucapnya penuh syukur
“Dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk terus bergerak, belajar dan belajar,” imbuhnya.
Riza berharap dengan terlibat sebagai pengajar praktik PGP ini dapat turut membuat perubahan-perubahan positif bagi diri, lingkungan sekitar dan masyarakat yang lebih luas. Baginya menjadi PP dalam durasi yang lama memberikan tantangan tersendiri khususnya dalam managemen waktu dengan baik.
Sementara itu, salah satu Koordinator PP Kabupaten Gresik Anis Shofatun menyampaikan pendidikan guru pengggerak ini diperlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk didalamnya rekan sejawat, kepala sekolah, dinas pendidikan setempat dan pihak lainnya.
“Selama menjalani pendidikan, CGP akan banyak melakukan aksi nyata, maka dukungan sekolah dan keterampilan berkolaborasi dengan berbagai pihak lain juga diperlukan,” katanya.
Maka, mengawali aktivitas sebagai pengajar praktik, Anis bersama tim koordinator PP lainya melakukan audiensi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik khususnya Kasi Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang membawahi jenjang SMA dan SMK pada Selasa (30/8/2022).
“Dukungan penyelenggara pendidikan ini semoga semakin menguatkan peran kolaborasi berbagai pihak dalam mewujudkan akselerasi transformasi pendidikan khususnya di Kabupen Gresik,” kata guru sains SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni