Mahasiswa UMG Penyuluhan Gizi Seimbang Balita di Desa Bululanjang Bawean; Liputan Eklis Dinika, kontributor PWMU.CO Pulau Bawean, Gresik.
PWMU.CO – Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) penyuluhan gizi seimbang pada balita, Rabu (31/8/22). Mereka adalah Nabilah, Mahdiyah Akhsani, dan Betty Cahya Ningsih.
Kepada PWMU.CO, Nabilah mengatakan, dalam penyuluhan ini mereka menjelaskan bagaimana pola makan yang benar sesuai porsi dan usianya. “Karena gizi seimbang sangat diperlukan terutama bagi balita dan itu pun sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan motoriknya,” jelasnya.
Mahdiyah Akhsani menjelaskan, tujuan penyuluhan ini untuk memberi pengetahuan gizi seimbang pada ibu si balita. “Agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan pada usia balita,” imbuhnya.
Hadir pula bidan, petugas kesehatan desa, dan kaum ibu yang hendak melakukan imunisasi untuk anaknya. Mereka berharap, penyuluhan memberi dampak positif. “Ada penerapan gizi seimbang sejak dini hingga anak mencapai usia remaja dan dewasa,” tambahnya.
Karena, sambungnya, mengonsumsi gizi seimbang sesuai kebutuhan akan memperkuat imun sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Makanan Tepat
Betty memaparkan, “Makanan pertama yang terbaik dan tepat untuk bayi dan balita usia 0 sampai 6 bulan ialah air susu ibu atau ASI. Semakin lama seorang bayi mengonsumsi ASI maka akan semakin baik.”
“Apabila karena sesuatu dan lain hal Anda tidak dapat memberikan ASI maka susu kedelai (soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial!” tegasnya.
Kemudian untuk usia 6-9 bulan, lanjutnya, selain ASI juga berikan makanan pendamping ASI dua kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, kacang hijau, santan, atau minyak.
Selanjutnya, untuk usia 9-12 bulan, selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, kacang hijau, santan, atau minyak. “Makanan diberikan tiga kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi,” imbuhnya.
Sedangkan untuk usia 12-24 bulan, lanjutnya, berikan ASI sesuai keinginan anak. “Berikan nasi lembek yang ditambah telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi, wortel, bayam, kacang hijau, santan, atau minyak! Makanan diberikan 3 kali sehari,” tuturnya.
Untuk usia dua tahun lebih, Betty mengimbau peserta memberi makanan biasa. Bisa terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan tiga kali sehari. Sebab, kebutuhan kalorinya kurang lebih 100 kkal/kgBB.
Mereka juga menganjurkan orangtua memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak usia itu dengan lima cara. Pertama, ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan. Misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain. Kedua, memberi kesempatan anak belajar makan sendiri.
Ketiga, tidak menuruti kecenderungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu. Keempat, berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar. Terakhir, kurangi frekuensi minum susu. “Dianjurkan dua kali sehari saja,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN