PWMU.CO – Ada sesi mengharukan dalam Dialog Kebangsaan “Kedaulatan dan Keadilan Sosial untuk Indonesia Berkemajuan” di arena sidang Tanwir Muhammadiyah hari kedua, (25/2). Dalam sesi yang menghadirkan 2 mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof M. Amien Rais (1994-1998) dan Prof Din Syamsuddin (2005-2015), muncul ungkapan terima kasih secara terbuka.
Ungkapan terima kasih secara terbuka itu diungkapkan oleh Din Syamsuddin saat naik mimbar sebelum masuk inti seminar. Naik ke mimbar setelah Amien Rais, Din mengungkapkan jasa Amien terhadap dirinya. Terutama saat studi di Amerika Serikat, saat pertama kali maupun saat akan mengakhiri studi S-3 di University of California, Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat yang diselesaikannya pada tahun 1991.
“Dan gara-gara secarik kertas dari pak Amien itulah saya menjadi anak kesayangan beliau,” ungkap Din tentang salah satu peran Amien Rais yang menitipkan “catatan singkat akademik Din” kepada Leonard Binder lewat Din. Ucapan Din ini ditanggapi tepuk tangan dari para peserta Tanwir.
Maklum saja, saat itu memang baru sedikit dari anak negeri ini yang bisa mencicipi pendidikan di luar negeri. Sementara Amien sendiri tercatat sebagai “senior” Din saat berkuliah di Amerika. Din baru kuliah ke Amerika setelah lulus S-1 di UIN Jakarta pada 1982, Amien sudah malang melintang di Amerika sejak lulus S-1 UGM (1968) dan Sarjana Muda UIN Yogyakarta (1969).
(Baca juga: Cara Buya Syafii Maarif ‘Besarkan’ Din Syamsuddin, Begini Kesaksian Hajriyanto Thohari)
Barulah pada tahun 1984, Amien Rais pulang ke Indonesia dengan menggenggam gelar master (1974) dari Universitas Notre Dame, Indiana, dan gelar doktor dari Universitas Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Di sela-sela itu, dia juga menyelesaikan pendidikan di Al-Azhar University, Cairo, Mesir (1981).
“Sehingga proses S-3 saya bisa dibilang cepat,” lanjut Din tentang salah satu peran Amien terhadap percepatannya menyelesaikan doktor. Tercatat, Din meraih gelar doktor dari UCLA pada tahun 1991. “Oleh karena itu, lewat kesempatan ini, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Amien,” kata Din.
(Baca juga: Memberi Tak Harap Kembali: Kisah Nyata Ketika Din Syamsuddin Bertemu Seorang Ibu di Pesawat)
Sesaat sebelum menyelesaikan studi S-3, tepatnya ujian komprehensif, ternyata Amien Rais juga sedang di Amerika. “Kemudian beliau pula, jelang ujian komprehensif, berada di Los Angeles. Dan akhirnya tinggal bersama kami,” cerita Din sambil menceritakan jika istrinya sedang pulang ke Indonesia.
“Jadilah, 3 bulan itu Pak Amien bersama kami,” jelas Din. Selama 3 bulan dalam satu asrama, ada satu kebiasaan mengaji yang luar biasa dari sosok Amien Rais. Bahkan, Din kala itu, sangat sulit untuk mengikuti kebiasaan Amien Rais.
“Dan satu hal yang tidak bisa saya ikuti dari Pak Amien waktu itu di apartemen. Itu tiap hari, tiap pagi itu ngaji,” jelas Din tentang kebiasaan Amien Rais itu.
Bagaimana dengan mengaji keseharian kita? (lazuardy abqaraya)