PWMU.CO– Ketua PCM Bubutan Drs Achmad Sudja’i wafat di usia 59 tahun pada hari Selasa (6/9/2022) pukul 23.30 di RS Haji Sukolilo.
Awalnya jatuh dari sepeda motor. Tapi selama penyembuhan sakitnya dan dilakukan pemeriksaan ternyata ada TBC tulang.
Dia asli Kalibutuh. Tapi kemudian rumahnya dijual dan membeli rumah di Mojokerto. Meskipun begitu dia tetap aktif di PCM Bubutan menghadiri rapat dan berbagai kegiatan. Selama sakit dirawat di rumah Mojokerto.
Selama pengobatan di RS Haji Sukolilo menyewa rumah di Perumahan Gunung Sari Indah (GSI) Blok II-18 Surabaya hingga wafatnya. Sebelum dikuburkan, dishalatkan di Masjid GSI dipimpin oleh Wakil Ketua PDM Surabaya Ustadz Zayyin Chudori. Setelah itu dimakamkan di TPU Asem Jajar.
Pria kelahiran 7 Januari 1963 ini mempunyai 9 anak. Menjabat Ketua PCM Bubutan periode 2016 – sekarang.
Dia pernah menjadi Ketua Balai Dakwah pada tahun 2016 – sekarang. Balai Dakwah ini didirikan dan diasuh oleh KH Anwar Zein, mantan Ketua PWM Jatim. Achmad Sudja’i juga inisiator berdirinya Lazismu Kota Surabaya pada tahun 2005.
Dalam perjalanan sebagai Ketua PCM Bubutan membangun lahirnya aset-aset baru. Salah satunya Rumah Tahfidh Darul Quran di Jalan Dupak Jaya VI.
Dalam memimpin Balai Dakwah juga melahirkan Komunitas Wani Dakwah. Sudja’i sebagai pembinanya.
Dia selalu berpesan kepada kader-kader muda. ”Hidup itu cuma sekali, perbanyak amal untuk bekal akhirat,” katanya.
Sudja’i menyarankan perbanyak aset untuk wakaf. Jadi kalaupun sudah tiada, pahala akan terus mengalir.
Suatu waktu ada kader binaannya membuat surat pengunduran diri dari Balai Dakwah. Langsung dia kembaliikan surat itu. ”Dakwah itu tidak boleh mundur. Istirahat boleh, mundur jangan,” tuturnya.
”Akhirilah apa yang sudah dimulai, kalaupun ada yang wafat, akan tumbuh generasi baru yang lebih baik,” pesannya.
Ada cita-cita Ustadz Sudja’i bersama dengan pengurus Balai Dakwah yang belum terlaksana yaitu membuat Balai Dakwah menjadi masjid.
Ghirahnya bermuhammadiyah membuat orang selalu bersemangat ketika yang lain loyo dalam dakwah. Dia itu motivator bagi pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah Bubutan, dan pengurus Balai Dakwah.
”Pak Sudja’i selalu mensupport kegiatan Kokam Bubutan baik dalam kebijakan maupun dana pribadi,” kata kader Kokam.
Semasa remaja aktif di Remaja Masjid al-Falah dan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF). Sekitar 2007 Muhammadiyah Surabaya ingin mendirikan lembaga filantropi maka diajaklah dia membentuk dan menjalankan Lazismu Surabaya.
Aktif memberikan motivasi bekerja sama dengan IIBF binaan Heppy Trenggono. Di Balai Dakwah sendiri ada program UMKM binaannya. UMKM diberikan modal dan diajak pengajian.
Pesan yang selalu disampaikan kepada generasi muda,”Kami yang tua sudah terbatas geraknya, namun yang masih muda geraknya lincah sehingga dakwah mudah bergerak.”
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto