PWMU.CO– Kisah inspiratif di Hamas School telah menjadi kumpulan tulisan yang dibukukan. Ini membuat hati Nurul Wakhidatul Ummah SKom, Kepala SMP Muhammadiyah 13 Campurejo Panceng Gresik, bersyukur dan bangga.
Pekan ini buku kumpulan kisah inspiratif tulisan alumni pertama Hamas School, sebutan untuk SMP Muhammadiyah 13 Campurejo telah terbit.
Dia bersyukur generasi pertama siswa Hamas School meninggalkan karya literasi yang luar biasa. ”Semoga buku kumpulan cerita angkatan pertama Hamas School yang berjudul Kisahku Menginspirasi ini memotivasi penulis-penulis muda dan terbitnya karya-karya selanjutnya,” kata Nurul Wakhidatul Ummah dihubungi Senin (12/9/2022).
Nurul menyampaikan kenangan saat murid-murid itu belajar dengan kondisi sekolah yang masih nebeng di masjid.
”Kelas di atas lantai dua Masjid al-Ikhlash dengan sekat triplek tipis yang mudah rusak tanpa pintu. Perpustakaan hanya di hamparan lantai tanpa sekat. Juga ruang laboratorium hanya ukuran 2 x 1,5 meter, sebab keterbatasan tempat,” kenangnya.
Dengan keterbatasan sarana, mereka tetap semangat untuk belajar. Buku ini, sambung Nurul, menunjukkan bukti bahwa murid-murid tetap giat mencari ilmu.
”Semoga buku ini menjadi kenangan manis bahwa kita pernah berjuang bersama sebagai generasi pemula. Dari kepercayaan dan semangat kalian, bisa menjadikan Hamas School ke depan tumbuh menjadi sekolah maju, hebat, dipercaya masyarakat dan berkah bagi umat,” ungkapnya.
Ragam Tulisan
Sementara Musyrifah SAg, penyunting buku, terharu setelah membaca kata demi kata goresan tinta mereka. ”Sungguh terharu. Salut untuk mereka, generasi pertama Hamas School, mereka menulis dari hati, mereka memberi inspirasi tentang pembelajaran hidup,” jelas guru MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Gresik ini.
Banyak kisah yang diceritakan buku itu. Mulai ajakan berbuat baik untuk menjadi manusia paripurna, berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Termasuk ajakan bertaubat agar kembali ke jalan yang benar.
”Buku pertama karya anak-anak ini memberi pembelajaran bagaimana kita jatuh lalu bangun untuk bersemangat menata hidup. Jatuh lalu bangun kembali agar kita kuat dan tangguh dalam menghadapi kehidupan pahit,” katanya.
Bu Musy, panggilan akrabnya, memberi ucapan selamat kepada siswa Hamas School angkatan pertama yang sudah menulis kisah-kisah inspiratif yang terangkum dalam buku perdana ini.
“Selamat kepada 35 penulis Hamas School, kalian telah berani dan berkarya pada buku perdana ini yang berjudul Kisahku Menginspirasi,” katanya.
Dr Mustakim SS MSi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan memberikan atensi dalam penerbitan buku ini.
Pria asal Gresik ini menyampaikan, gerakan literasi sekolah bukan sekadar gerakan membaca, tetapi gerakan yang mampu mengembalikan marwah bangsa ini melalui menulis, menjadikan anak-anak bangsa yang gigih, kuat, dan tidak aleman (manja) dan suka mengeluh.
Generasi muda harus dicerdaskan dengan membaca dan menulis, dan gol akhir dari Gerakan Literasi adalah mengembalikan martabat bangsa di mata dunia.
”Saat saya membaca kumpulkan tulisan ini, menjadi optimis bahwa masa depan bangsa ini akan menjadi cemerlang. Apa yang ditulis anak-anak dalam buku ini bukan sekadar teori, tetapi bagian dari realitas sosial yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian ditorehkan dalam tulisan fiksi maupun nonfiksi,” katanya.
Mereka anak zaman yang sudah mampu merefleksikan realitas sosial yang dialami. Buku ini hasil refleksi anak-anak yang menarik dan sangat enak di baca, lanjut Mustakim yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Menurut dia, tulisan sebaik ini tidak terlepas dari para guru pembinanya. Andai di semua sekolah mampu melahirkan anak-anak seperti ini, akan menjadi aset yang sangat berharga untuk mencerahkan karakter bangsa.
Penulis Nurkhan Editor Sugeng Purwanto