Sekolah Gratis dengan Unggulan Tahfidh, Hamas School Butuh Mobil Antar-Jemput; Liputan Mardliyatul Faizun.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 13 Campurejo kedatangan tamu tim juri Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS), Senin (12/9/2022). Yakni Drs Mohammad Nurfatoni dari Majelis Dikdasmen dan Misbah ST MT dari Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Cuaca pantai siang hari yang terik tidak menghalangi keramahan pimpinan Hamas School, sebutan SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, Kecamatan panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam menyambut keduanya.
Kepala Hamas School Nurul Wakhidatul Ummah SKom didampingi sesepuh Hamas School H Abu Mansur menceritakan sejarah dan perkembangan Hamas School dari masa ke masa. “Masih banyak yang perlu kami lakukan dan perbaiki demi kemajuan sekolah,” ungkap Ustadzah Fida –sapaan akrab Nurul Wakhidatul Ummah.
Menempati gedung baru sejak 1 Juli 2021, ternyata tidak serta merta memudahkan Hamas School dalam mendapatkan siswa. “Apa saja tantangan yang dihadapi Hamas School dan bagaimana solusinya,” tanya Fatoni–sapaan akrab Mohammad Nurfatoni.
“Yang pertama, Muhammadiyah adalah minoritas di lingkungan sekitar sekolah kami. Sehingga kami, selain melakukan pendekatan dengan mengadakan program darling (tadarus keliling). Tadarus ini kami lakukan bergantian ke setiap rumah siswa,” terangnya.
Yang kedua, lanjutnya, siswa yang berasal dari luar desa bahkan kecamatan kami fasilitasi dengan kendaraan antar-jemput.
“Dari mana saja siswa tersebut Ustadzah?” tanya Misbah juri LLSMS yang dosen Fakultas Teknis Universitas Muhammadiyah Gresik.
“Kami memiliki cukup banyak siswa yang tinggal cukup jauh dari sini Pak. Ada yang berasal dari Delegan yang berjarak 2 km, dari Weru berjarak 3 km, lalu dari Bluri Paciran berjarak 6 km dan yang terjauh dari Ngimboh Ujungpangkah yang berjarak 7 km,” urai lulusan Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini.
Program Unggulan
Hamas School yang baru meluluskan dua angkatan memiliki program unggulan tahfidh Quran. Semua lulusan harus hafal 3 juz, yaitu juz 1, 29, dan 30. Sedangkan program khususnya lebih dari itu targetnya. Bahkan ada siswa yang sudan hafal delapan juz.
“Kami memiliki program khusus yang terdiri dari empat halaqah atau kelas. Yaitu penambahan waktu pembelajaran untuk tahsin dan tahfidh al-Qur’an yang dilaksanakan pukul 17.00–20.00 WIB. Sedangkan untuk kegiatan diniyah dan ekstrakurikuler dimulai sebelum itu yaitu pukul. 15.00–17.00 WIB. Dengan biaya pendidikan Rp 0, fasilitas antarjemput, dan program seperti full day school, kami masih door to door dalam mencari siswa,” katanya.
Menurutnya di antara penyebab kesulitan dalam mencari siswa ialah karena banyaknya sekolah SMP/MTs di lingkungan Hamas School. “Kemudian anak dari keluarga kurang mampu kadang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melainkan bekerja, dan yang terakhir melanjutkan ke pondok pesantren atau sekolah di luar Kabupaten Gresik,” terang ibu dua anak ini.
Meski begitu Fida bagga karena jumlah siswa Hamas School terus meningkat. Saat ini siswa kelas VII 55, kelas VIII 44, dan kelas IX 48 siswa. Dari jumlah 147 itu ada 26 anak yatim piatu.
“Lalu untuk pembiayaan sekolah bagaimana?” tanya Fatoni
“Alhamdulillah ada donatur dan BOS untuk operasional sekolah,” jawab lulusan SMA Negeri 1 Sidayu Gresik ini.
Mobil Rusak Onderdil Dicuri
H Abu Mansur menambahkan, yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) saat ini ialah mobil antar-jemput siswa yang sudah tidak dapat digunakan lagi. “Sehingga kami tidak dapat mengantar jemput siswa selama beberapa pekan ini,” lanjutnya.
Dia menerangkan mobil hibah dari SMK Muhammadiyah 1 Bungah Gresik itu kini ada di bengkel tapi gak selesai-selesai perbaikannya. Menurut cerita dia, beberapa kali, onderdil mobil itu dicuri. Pernah accu-nya hilang. Pernah juga knalpotnya dicuri orang.
Dia menegaskan, program antar-jemput Siswa mengharuskan sekolah memiliki kendaraan yang layak. Karena sekarang banyak siswa yang rumahnya jauh. “Kasihan mereka, ada yang jalan kaki dengan jarak yang jauh. Semoga segera ada solusi untuk pengadaan kendaraan antar-jemput,” ungkapnya sambil menyebut salah seorang tokoh pendidikan di Kota Gresik yang pernah menjanjikan memfasilitasi mobil antar-jemput itu. Bagi yang ingin membantu pengadaan mobil antar-jemput bisa menghubungi Ustadzah Fida di WA 0857-3391-6138.
Setelah berbincang soal-soal itu, juri LLSMS berkeliling untuk menilai lingkungan sekolah. Fatoni mengatakan, sebagai sekolah Islam, Hamas School harus memberi contoh bagaimana menerapkan nilai-nilai Islam termasuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekolah.
Menurutnya, gedung baru yang megah ini juga perlu dirawat dengan selalu menjaga kebersihan dan kerapihan. “Suasana yang selalu nyaman akan membuat siswa menjadi betah di sekolah dan secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah siswa,” katanya.
Sementara Misbah menekankan pentingan pengelolaan sampah dan penghijauan lingkungan “Sehingga sekolah lebih sehat dan rindang,” katanya. (*)