Prof Zainuddin Maliki: Saya seperti Tak Percaya Rektor UMG Wafat; Oleh Prof Zainuddin Maliki, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN.
PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah (UMG) Dr Eko Budi Leksono MT meninggal dunia, Ahad (18/9/2022)
Saya seperti tidak percaya menerima berita duka tersebut. Pak Eki adalah rektor muda, energik, dan mudah bergaul sehingga kaya jaringan.
Jaringan yang luas itu tentu sangat membantu untuk membangun kolaborasi dengan banyak stakeholder dalam rangka melakukan pengembangunan kampus.
Saya bergaul dengan Pak Eko sejak saya menjabat atau bahkan sebelum menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) tahun 2003.
Saya mendapatkan banyak manfaat dari kemampuan almarhum dalam menyusun perencanaan program pengembangan kampus sehingga memungkinkan bagi UMSurabaya bisa menyerap banyak dana hibah bersaing dari Kemendikbudristek
Sebagai anggota Komisi X DPR RI dari dapil Gresik-Lamongan, tentu interaksi saya dengan almarhum semakin intensif.
Lima hari lalu saya masih komunikasi dengan almarhum. Sebanyak 13 mahasiswa UMG belum sempat tervalidasi dari 114 mahasiswa UMG yang kami usulkan untuk mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. Almarhum memerintahkan sendiri kepada Biro Keuangan sehingga ke-13 mahasiswa dimaksud bisa diinput ke laman penerima KIP Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
Kami juga jembatani sehingga di samping Universitas Muhammadiyah Tangerang, UMG bisa mendapatkan Program Matching Fund–Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Rekacipta) dari Kemendikbudristekdikti.
Program Matching Fund–Kedaireka UMG yang disetujui oleh Kemdikbudristek berjudul “Online Workshop Peningkatan Kualitas Wirausaha WNI di Taiwan”.
Bekerja sama Community Learning Center Bhakti Jaya Indonesia, sebuah lembaga pendidikan Indonesia yang beroperasional di Taiwan, UMG memberi pelatihan wirausaha WNI di Taiwan terutama pekerja migran Indonesia di Taiwan dengan tujuan setelah kembali ke Indonesia memiliki usaha yang dapat diandalkan.
Kegiatan pelatihan ini melibatkan 240 pekerja migran Indonesia di Taiwan, 40 mahasiswa dan 15 Dosen UMG.
Kepergian Pak Eko, Rektor muda yang visioner sungguh bukan hanya membuat kami kehilangan, tetapi juga Muhammadiyah.
Selamat jalan Pak Eko, semoga ditempatkan di surga-Nya. Semoga UMG segera mendapatkan pengganti yang bisa meneruskan perjuangannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni