PWMU.CO– Dakwah kedua 7 Pelajar Ashabul Kahfi SMP Muhammadiyah 7 Surabaya berada di Masjid at-Taubah Jalan Demak Barat I/39 Surabaya, Ahad (18/9/2022).
Kegiatan 7 Pelajar Ashabul Kahfi (Askaf) SMPM 7 Dupak Jaya diawali dengan menjadi imam shalat Ashar di masjid ini. Setelah itu taaruf kepada takmir masjid dan pengurus Majelis Tabligh PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Bubutan.
Kemudian mereka mendapat pembekalan dari Majelis Tabligh PCM Bubutan terkait teknis pelaksanaan kegiatan di masjid mulai Ashar hingga menjelang shalat Dhuha esok hari.
Satrio R. Purnomo (13) bertugas memimpin shalat Maghrib. Dia membaca al-Baqoroh ayat 43- 47 dengan fasih tanpa grogi. Dia sudah hafal tujuh juz al-Quran. Sudah pengalaman menjadi imam shalat di sekolah, masjid kampung, dan Masjid Baitul Hakam Pelindo. Juga menorehkan prestasi di bidang tahfidh.
Bakda shalat Maghrib dilanjut dengan kultum atau tausiyah. Sulaiman yang biasa dipanggil Sule bertugas menyampaikan taushiyah. Intonasi ceramahnya pas. Enak didengar oleh para jamaah hadir sangat banyak.
Terkesan
Kemudian acara penyerahan siswa kepada takmir. Dilakukan Kaur Ismuba SMPM 7 Ustadzah Dwi Nuryani kepada Ketua Takmir Masjid Ustadz Drs H Sholeh A Zuhri MSi.
Dalam sambutannya, Ustadz Sholeh menyampaikan, program 7 Pelajar Ashabul Kahfi ini bagus. Program ini baru pertama kali ini ada di SMP Surabaya.
”Tadi yang mengimami shalat Maghrib itu lantang bacaannya tanpa gemetar dan lancar. Kami berharap ketika Ramadhan nanti kalian siap untuk diterjunkan di Masjid at-Taubah menjadi imam shalat Tarawih,” katanya.
Ustadzah Dwi Nuryani bersyukur perjalanan dakwah kedua program Ashabul Kahfi bisa terlaksana. Berharap perjalanan kedua ini lebih bagus. ”Beberapa hari sebelum keberangkatan, kalian juga sudah berlatih dan memantapkan diri tampil maksimal,” katanya.
Beragam respon positif muncul dari jamaah. Pak Roni menuturkan, sangat senang mendengar bacaan imamnya tadi. Terdengar sangat bagus dan berbobot. Dengan program ini semoga bisa menginspirasi pelajar lain aktif berjamaah di masjid.
”Berorganisasi dan mengaji di masjid, supaya tidak di mall atau warung kopi main HP terus,” ujar Pak Roni.
Penulis Tri Mei Lisnawati Editor Sugeng Purwanto