STS, Siswa SD Almadany Menanam Toga, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Eli Syarifah
PWMU.CO – Penilaian tengah semester (PTS) yang pada Kurikulum Merdeka ini lebih dikenal dengan STS (sumatif tengah semester) tengah berlangsung di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang, Kebomas, Gresik, Jawa Timur (SD Almadany).
STS semester I ini berlangsung dari 26 September sampai 4 Oktober 2022 (untuk kelas I-IV), sedangkan kelas V berlangsung dari 26 September hingga 6 Oktober 2022. Ada yang sedikit berbeda dengan PTS sebelumnya yang hanya berupa ujian tertulis. Pada semester satu ini, tidak semua mata pelajaran dilaksanakan secara tertulis di secarik lembar ujian.
Sebagian mata pelajaran dilaksanakan dengan ujian praktik. Di antaranya adalah pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) seperti yang dilakukan pada siswa kelas I. Ujian PLH kali ini adalah mengenal tanaman toga dilanjutkan dengan praktik menanam toga serta merawatnya, yakni dengan memberi pupuk, menambahkan media tanam, serta menyiraminya.
Guru kelas II Firdah Vebriyanti SPd mengatakan dengan ujian praktik ini diharapkan siswa dapat merasakan secara langsung bagaimana pengalaman mereka menanam serta merawat tanaman secara langsung, khususnya tanaman toga.
“Dengan pengamatan secara langsung terhadap beberapa tanaman toga di kebun sekolah memberi ingatan yang luar biasa akan wujud dari tanaman toga tersebut, lain dengan hanya membacanya dalam buku perihal tanaman tersebut,” ujarnya.
Ujian Praktik
Wali siswa pun sangat menyambut dengan antusias ujian berbentuk praktik seperti ini, karena cukup menarik dan tidak monoton. Seperti yang diungkapakan Nur Faridah, wali siswa Arina Salsabila. Dia sangat mengapresiasi sekali gebrakan baru SD Almadany yakni ujian Praktik PLH dengan metode pengamatan secara langsung.
“Karena survei lapangan menjadi metode paling efektif bagi guru untuk dapat menilai sejauh mana anak menguasai materi yang telah dberikan. Disamping itu, metode ini sangat menyenangkan bagi anak-anak karena mereka merasa berperan menjadi seorang ilmuwan dan pengamat lingkungan, tanpa mereka sadari bahwa mereka sedang melangsungkan ujian tengah semester,” katanya.
Kepala Bidang Kurikulum Lilik Isnawati MPd memberikan kebebasan kepada masing-masing guru untuk menentukan bentuk dari penilaian STS semester I ini.
“Yang penting tetap sesuai dengan tema yang berlangsung pada masing-masing mata pelajaran tersebut,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan kepala SD Almadany Nur Aini SPd. Dia sangat mendukung kreativitas dari tiap guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka ini, karena sebenarnya sebelum dicanangkan Kurikulum Merdeka ini.
“Kami SD Almadany dengan jargon School of Experinces memang sudah mengikrarkan sebagai sekolah alam yang belajar dengan berbasis pada pengalaman senyatanya. Maka seiring dengan digaungkannya Kurikulum Merdeka ini, maka guru tinggal melanjutkan serta mengembangkan lebih baik lagi program-program yang ada,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.