Sejarah Pohon Pule di SD Almadany, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Mahfudz Efendi
PWMU.CO – Teduhnya pohon pule di halaman SD Alam Muhammadiyah Kedanyang Kebomas Gresik (SD Almadany) kerap kali dipakai untuk berbagai kegiatan siswa, guru maupun wali siswa. Untuk pembelajaran, pengajian guru dan karyawan, dan tempat tes swab antigen Covid-19. Terakhir Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (Ikwam) menggunakan rindang daunnya untuk rapat dan kantin sehat, Jumat (30/9/22).
Ketua Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kedanyang Kebomas Hilmi Aziz mengatakan, total ada delapan pohon pule yang ditanam di sekolah alam ini. Dua pohon pule ada di halaman, tiga di sekitar gazebo sekolah, dan tiga di area parkir.
“Awal keberadaan pohon pule di SD Alam ini dari kegiatan program penghijauan sekolah pada tahun 2018,” ujarnya.
Dia memaparkan, dua pohon pule besar yang ada di halaman sekolah itu merupakan sumbangan putra Bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebomas Gresik H Agus Wahyudi bin H Rouf Alwi. Sedangkan tiga pohon pule yang berada di sekitar gazebo dari dirinya, sumbangan dari Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kedanyang H Sutrisno AF.
“H Sutrisno AF suka tanaman pule, karena dedaunannya rindang dan ada keindahan jika diperhatikan dengan teliti,” ujarnya.
Pohon Pule
Ditemui PWMU.CO secara terpisah, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kedanyang Sutrisno AF menceritakan keberadaan pohon pule di SD Almadany diawali banyak warga dan simpatisan (Muhammadiyah Ranting) yang tertarik untuk menghijaukan sekolah yang masih kering kerontang.
“Saat itu, mereka ingin menyumbang pohon dan tanaman agar sekolah alam ini terlihat hijau dan menyatu dengan alam. Termasuk Hilmi Aziz yang mengangkut pohon pule ke SD Almadany dengan mobil pick up karena besarnya ukuran pohon yang hampir 2 meteran,” tuturnya.
Dia menyampaikan, kedua pohon itu tumbuh. Hanya yang posisinya di utara halaman sekolah hampir mati karena di bagian tengah sudah mengering kayunya. Namun qadarullah dan dengan upaya penyiraman tiap hari pohon itu tumbuh subur hingga kini.
Dia menyampaikan keberadaan pohon pule di area parkir sekolah yang merupakan sumbangan keluarganya dan diatasnamakan TK ABA 34 Kedanyang. Ada juga hibah dari Rukun Warga (RW) 06 berupa dua pohon.
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pulai, pohon pule adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. Pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo, dan jelutung.
Kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembab, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga, ukiran, dan patung.
Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun, dan melebar ke samping sehingga teduh dan sejuk. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat yang berkhasiat untuk radang tenggorokan. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.