Smamsa Malang Mengawali Pelajaran dengan Hafalan Al-Quran; Liputan Aulia Anis Al Jannah, kontributor Malang.
PWMU.CO – Smamsa Malang mengawali proses belajar mengajar di pagi hari dengan membaca dan hafalan al-Quran. Seperti terlihat di salah satu kelas di SMA Muhammadiyah 1 Malang, Kota Malang Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsa) Malang Dra Umi Mafrukhah menyampaikan Smamsa Malang selalu melakukan upaya peningkatan hasil belajar yang optimal dengan meciptakan budaya lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi siswa-siswi.
“Ini agar siswa-siswi kami menjadi pribadi yang Islami, berkarakter, unggul , kreatif, dan ramah anak. Hal tersebut yang tercantum dalam visi Smamsa,” ujarnya.
Visi sekolah yang selaras dengan misi sekolah, lanjutnya, yaitu berupaya membiasakan warga sekolah untuk membaca dan menghafal al-Quran. Juga shalat berjamaah dhuha, shalat duhur, shalat Jumat, shalat ashar dan berinfak.
“Pada poin pembiasaan literasi dan hafalan Quran, sekolah merealisasikanya pada kegiatan membaca al-Qur’an sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut, sambungnya, dilakukan sebelum pembelajaran dilaksanakan. Sehingga jam masuk Smamsa dimulai dari jam 06.45 hingga 15.00. Khusus untuk jam 06.45-07.15 digunakan untuk kelas baca Quran.
“Ada 4 pembagian kelas baca Quran, yaitu kelas Iqra, kelas tahsin, kelas tahfidh putri dan putra. Setiap kelas didampingi oleh guru terkait dan anggota kelompok 3 PKL PAI UMM yang terlibat aktif dalam kegiatan di setiap kelas baca Quran,” jelasnya.
Dia menambahkan, pembagian kelas tersebut merupakan implementasi dari surat al-Muzammil ayat 4. Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. Sehingga kami bagi empat kelas untuk menyesuaikan tingkatan siswa dalam membaca al-Quran.
Guru dan Karyawan Upgrade Kapasitas
Menurutnya perbedaan kelas ini menunjukkan Smamsa serius dalam usaha meningkatkan kemampuan baca Quran peserta didik dengan tidak menyamaratakan kemampuan belajar. Dan memilih untuk menerima perbedaan kemampuan dan terus berupaya upgrade setiap hari.
Selain siswa yang melakukan program baca Quran , stakeholder atau pemangku kepentingan pendidikan seperti guru, penjaga koperasi, satpam, guru BK dan yang lainnya juga memiliki rutinitas yang sama. Yaitu tadarus bersama dengan saling menyimak dan bergantian.
“Ini sebagai upaya refleksi. Bukan hanya siswa yang perlu terus upgrade kapasitas, tapi guru pun menyadari hal yang sama dan bersama-sama melakukan rutinitas tersebut. Harapanya apa yang dilakukan guru menjadi hal yang bisa di contoh oleh siswa. Karena guru itu digugu dan ditiru,” tuturnya.
Sementara itu Koordinator Kelompok 3 PKL PAI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Luciana Wardani kepada PWMU.CO menyampaikan, mahasiswa PKL Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI) UMM melaksanakan tugas di Smamsa selama dua bulan.
Kami PKL mulai 11 Agustus 2022 hingga 7 Oktober 2022. Anggota kelompok ini yaitu Sabilulhaq, Fadillah Hadid, Ahmad Yaasin, Aulia Anis Al Jannah, Delpi Aprilinda dan Utari Langeningtias,” paparnya.
Selama dua bulan, lanjutnya, kami ikut terlibat dalam budaya pagi di Smamsa Malang. Kami menyadari bahwa kegiatan rutin ini bisa memunculkan dampak yang besar bagi peserta didik maupun pendidik. Mereka akan menjadi seseorang yang melek akan al-Quran.
“Walaupun tidak mendalami al-Quran secara menyeluruh, hal ini akan menjadi tahap awal bagi mereka untuk mulai mencintai al-Quran. Karena jika seseorang telah cinta pada Quran, maka secara bertahap akan semakin mendalam memperlajari isi dan kandungan dari ayat-ayat al-Quran,” terangnya.
“Kami berharap semoga kegiatan pagi tesebut tetap konsisten dilakukan oleh Smamsa sebagai upaya nyata untuk terus memelihara al-Quran dan mendekatkan diri kepada Allah,” harapnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.