Tiga Guru SDMM Meraih Special Award; Liputan Muhammad Ilham Yahya, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Tiga Guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, meraih Special Award (SP) di ajang ME Awards 2022 Special Edition, yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (8/10/22).
Rinciannya: Special Award Guru Berprestasi untuk Muhammad Fadloli Aziz SSi MPd (SP 4) dan AH Nur Hasan Anwar MPd (SP 6). Sedangkan Reza Dwi Anistawati SPd meraih Special Award Inovasi Perangkat Pembelajaran (SP 5).
Kepada PWMU.CO, AH Nur Hasan Anwar mengaku tetap bersyukur walaupun masih belum bisa menjadi juara. “Awalnya saya begitu menginginkan juara agar bisa menjadi motivasi bagi guru-guru muda yang ada di SDMM,” ujar guru senior yang sudah bergabung di SDMM sejak tahun 2004 ini.
Ustadz Hasan, sapaannya, mengungkapkan untuk mengikuti Lomba Guru Berprestasi di MA Awards ini, berbagai macam portofolio pengalaman mengajar, dan keorganisasian harus dikumpulkan. Portofolio berupa sertifikat-sertifikat, alat peraga ataupun media, keikutsertaan dalam pengembangan profesi, dan masih banyak yang lainnya.
“Setelah portofolio selesai, diperlukan video yang menjelaskan identitas diri,” ujarnya yang saat final, Sabtu (8/10/22) dia bersama sembilan finalis lainnya mengikuti proses penjurian secara langsung.
Sementara itu Muhammad Fadloli Aziz mengungkapkan, di babak final dia menyelesaikan pemaparan dan pengembangan diri selama lima menit, serta wawancara selama 10 menit bersama dua dewan juri yaitu Prof Dr Achmad Lutfi MPd dan Dr Wiwi Wikanta dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Ustadz Aziz, panggilan akrabnya, menyampaikan diperlukan beberapa hari untuk mengumpulkan dokumen-dokumen portofolio yang sesuai dengan petunjuk teknis, baik berupa praktik baik sebagai guru maupun sebagai aktivitas di Persyarikatan mulai masuk SDMM tahun 2004 hingga saat ini. “Proses selanjutnya, yaitu shooting video profil yang dibantu oleh tim multimedia SDMM,” terangnya,
Guru yang sedang menyelesaikan studi doktoral di Universitas Negeri Malang (UM) ini berharap bisa terus belajar dan berkontribusi memberikan yang terbaik bagi siswa, sekolah,dan masyarakat pada umumnya.
Persiapan di Tengah Anak Opname
Sementara itu, Reza Dwi Anistawati mengaku terkejut bisa sampai di babak final. “Karena saya masih ingat saat itu mengerjakan sambil menjaga anak yang sedang opname di rumah sakit,’’ ungkapnya kepada PMWU.CO.
Saat babak final, Ustadzah Rere, panggilan akrabnya, diberi waktu selama 15 menit untuk mempresentasikan perangkat pembelajaran. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dihadapan dua dewan juri. Yaitu Dr Sujinah MPd (Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Surabaya) dan Pheny Cahya Kartika (Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya).
“Alhamdulillah ternyata sempat mendapatkan pujian dari salah satu dewan juri karena sudah menampakkan pembelajaran yang berdeferensiasi,” ungkapnya kepada PWMU.CO.
Dia menjelaskan resep keberhasilannya memperoleh penghargaan khusus itu. Beberapa perangkat pembelajaran yang sudah ada dia pilih dan disesuaikan dengan pembelajaran di kelas. Juga diperlukan beberapa video animasi pendukung pembelajaran yang berhubungan dengan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran).
“Materi yang jadikan bahan lomba adalah membaca jam pada jenjang kelas II,” ujarnya.
Editor Mohammad Nurfatoni