PWMU.CO – Makna al Hajju adalah al qashdu, yaitu menyengaja. Maksudnya, sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang secara sadar untuk mengunjungi Baitullah dengan melakukan rangkaian ibadah sesuai syariat Islam.
“Oleh sebab itu ibadah haji haruslah dilakukan secara terencana sejak awal niatnya sampai pelaksanaannya, dan bahkan sampai menapaki kehidupan pascahaji,” kata Dr H Mahsun Djayadi MAg, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, dalam acara Pembukaan Bimbingan Manasik Haji, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Sutorejo Surabaya, Ahad (5/4).
(Baca: Di KBIH Berpredikat ‘3 Ter’ Ini, Jamaah Dibimbing agar Mabrur sebelum Haji)
Di hadapan 225 calon jamaah haji yang tergabung dalam KBIH Muhammadiyah Surabaya, Mahsun mengajak mereka menata niat yang benar agar tidak percuma jauh-jauh ke Tanah Suci. “Jangan sampai ibadah haji itu sia-sia karena motivasinya yang salah,” ucapnya.
Selain soal niat, Mahsun juga mengingatkan tentang pentingnya bekal yang memadai. “Dan pagi ini pembekalan utama yakni manasik haji akan dilakukan secara intensif,” ujarnya sambil mengutp potongan ayat Alquran, “Watazawwaduu, fainna khairazzadit taqwa. Dan berbekallah kamu semua, maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
(Baca juga: Siswa Muhammadiyah Ini ‘Berhaji’ sebelum Haji)
Alhamdulillah, tambah Mahsun, tahun ini pembimbingan calon jamaah haji memiliki keistimewaan. Selain karena jumlah jamaahnya paling banyak sejak berdiri tahun 1995, yang akan menjadi pembimbing adalah Dr dr H Sukodiono MM, Rektor UMSurabaya, yang juga Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim. “Selain itu akan dibimbing Ustadz Nashirun, muballigh senior Muhammadiyah Surabaya.”
“Selamat datang dan selamat bergabung di KBIH Muhammadiyah Surabaya. Panjenengan semua calon dhuyuuf al-rahmaan. Tidak salah jika Bapak-Ibu melaksanakan ibadah haji lewat KBIH ini. Sebab kami selalu konsisten memberi bimbingan dan pendampingan agar bisa melaksanakannya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW,” ungkap Mahsun. (Ferry Yudi AS)