PAUD ABA 3 Bojonegoro Berbagi Sarapan pada Jamaah Pengajian Ahad Pagi, liputan kontributor PWMU.CO Bojonegoro Gifniyu’ah.
PWMU.CO – PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 3 Bojonegoro Jawa Timur berbagi aneka menu sarapan untuk jamaah Pengajian Ahad Pagi Masyarakat Madani di Masjid At-Taqwa Jalan Teuku Umar Bojonegoro, Ahad (9/10/2022).
Kegiatan berbagi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Berbagi menu sarapan disiapkan di area halaman Masjid At-Taqwa. Ada srabi ketan, nasi urap, bubur kacang hijau, serta minuman kopi dan teh hangat.
Kepala PAUD ABA 3 Gifniyu’ah SPd menyampaikan, Maulid Nabi Muhammad kita kenalkan pada anak- anak usia dini di PAUD ABA 3 agar anak- anak cinta kepada Nabi Muhammad.
“Peringatan tersebut bagi umat nuslim adalah penghormatan dan pengingat kebesaran dan keteladanannya. Salah satu bentuk keteladanannya adalah gemar berbagi,” ujarnya.
Menurutnya mengajarkan anak-anak berbagi merupakan salah satu cara agar mereka kelak menjadi anak yang dermawan dan gemar bersedekah.
“Berbagilah dalam keadaan yang sempit ataupun lapang. Ini kita tanamkan pada mereka. Tak mengapa bila saat ini kamu bukanlah seorang yang kaya raya. Tetapi setidaknya berbagilah kepada sesamamu, meskipun hanya sebagian kecil yang bisa kamu berikan,” ungkapnya.
Jamaah Bebas Memilih Menu
Berbagi sarapan kali ini, lanjutnya, didukung penuh oleh semua wali murid PAUD ABA 3 Bojonegoro. Mereka semua yang mengkoordinir apa saja yang akan dibagikan kepada jamaah Pengajian Ahad Pagi Masyarakat Madani.
“Jamaah dipersilakan untuk memilih dan mengambil sendiri menu yang disukai. Menu sarapan yang disajikan oleh wali murid dan anak didik terdiri srabi ketan, nasi urap dan bubur kacang hijau. Juga siapakan minuman kopi dan teh,” jelasnya.
Dia menambahkan, momentum peringatan maulid Nabi juga menjadi penyemangat untuk hijrah. Menyatukan semangat dan gairah keislaman kaum muslimin. Selain itu hikmah Maulid Nabi dapat dihidupkan melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif, untuk menarik semua warga ikut andil dan mendukungnya.
“Anak usia dini butuh contoh serta tauladan melalui cerita Syirah Nabawi supaya mereka semua memegang teguh akidah iman dan Islam secara kafah dengan berpedoman al-Quran dan sunnah Nabi.
Menjadikan idola mereka dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.
Pada zaman sekarang, sambungnya, banyak sekali media yang mempengaruhi mereka. Sosmed yang begitu pesat perkembanganya. Di sinilah pentingnya peran kita sebagai guru dan orangtua. Membentengi mereka dengan akidah yang kokoh, yang hanya berharap kepada Allah swt dan semakin cinta kepada Nabinya.
“Keteladanan rasulullah perlu kita kenalkan kepada anak usia dini. Harapannya anak-anak ini menjadi anak yang pandai bersyukur dalam keadaan apapun. Taat beribadah dan selalu rindu kepada Allah. Menjadi anak shalih shalihah taat kepada kedua orangtuanya,” harapnya.
“Anak adalah aset kehidupan yang sebenarnya. Aset kehidupan bukanlah harta dan benda. Maka jadikan harta bendamu sebagai sarana untuk berdakwah dan beramal shalih, sebagai sarana untuk meraih ridha Allah,” pesannya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni