Agar Tamu Tak Salah Alamat, KKN UMG Menomori Rumah Warga; Liputan Achmad Zaidun, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Kelompok 20 KKN Tematik Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Dusun Klampok, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 2-8 Oktober 2022.
Salah satu program kerjanya adalah penomoran rumah warga desa. Mochamad Susanto, salah satu mahasiswa, mengatakan selama ini warga desa menganggap memberi nomor rumah tidak penting karena sudah saling kenal.
“Alasan ini tidak tepat karena dengan memberi nomor rumah maka akan memudahkan orang dari luar untuk mendapatkan alamat rumah yang dituju. Agar orang luar tidak salah alamat,” terangnya pada PWMU.CO, Jumat (14/10/2022).
Menurutnya, tujuan program ini adalah untuk melengkapi sistem informasi di Dusun Klampok. “Karena ketika kami survei di lapangan banyak saya temui rumah warga yang tidak ada nomornya. Sehingga dengan program penomoran rumah ini bisa memudahkan tiap warga khususnya yang berasal dari luar agar mendapat informasi yang jelas,” kata Susanto.
Dengan berkoordinasi dengan Kepala Dusun Klampok Zainul Mujib, proses pemasangan nomor dilakukan. Mahasiswa mendata rumah warga Dusun Klampok mulai RT 01 hingga RT 06. Ada 235 rumah yang terdata, beberapa rumah tidak berpenghuni mislanya karena sudah meninggal sedangkan ahli waris rumah tersebut memilih tinggal di tempat lain.
“Meski tidak dihuni rumah tersebut tetap kami beri nomor. Karena termasuk bangunan warga,” ujar Susanto lagi, mahasiswa yang sekarang masuk semester VII.
Disambut Gembira
Zainul Mujib menyambut gembira program ini. Karena menurut dia penomoran rumah warga sudah lama tidak diperbaruhi. “Karena itu, dengan adanya program penomoran rumah ini adalah tepat,” ujarnya.
Menurut dia, masyarakat juga sangat senang dengan program ini. Karena hal ini dapat mendorong desanya berkembang lebih maju lagi. “Ini sangat membantu orang yang sedang mencari alamat,” kata Sunandar salah satu warga yang tinggal di RT 1.
Pembuatan nomor dilakukan secara bergotong-royong. Susanto yang dibantu Ahmad Hasan dari Prodi Teknik Industri juga dibantu teman-teman dari Prodi Agribisnis, Akuntansi, Manajemen, Teknik Kimia, PGSD, Farmasi,Teknik Elekro, Teknik Informatika, dan Pendidikan Matematika.
Mereka saling bekerja sama. Masing-masing punya peran sendiri-sendiri. Ada yang kebagian pengecatan, penempelan stiker dan bagian pengeringan papan yang sudah diberi nomor.
Sedangkan proses pembuatannya adalah: menyiapkan papan kayu berukuran 20 x 20 cm kemudain didesain dengan ditempeli stiker bertuliskan “KKN UMG” dan dicat pilog untuk menulis nomornya.
Di samping memberikan manfaat, program penomoran rumah warga ini bisa dijadikan kenang-kenangan bagi warga kalau mahasiswa UMG pernah melaksanakan KKN di sini. “Minimal dengan melihat papan nomor masyarakat bisa ingat kalau teman-teman pernah melakukan kegiatan di sini,” ungkap Susanto. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni