SD Mugres Ajarkan Kebersamaan melalui Permainan Sederhana, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Maylinda Alvi Rosidah
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Kompleks Gresik Jawa Timur (SD Mugres) mengajak siswa mengisi Kegiatan Tengah Semester (KTS) dengan lomba estafet air yang diikuti seluruh siswa, Rabu (12/10/22).
Tim Kaur Kesiswaan Nurindah Zamania SPd mengatakan pada babak pertama lomba ini diikuti seluruh siswa kelas besar, yakni kelas IV-VI. Rinda, sapaan akrbanya, pun menyapa dan menyemangati peserta lomba.
“Kalian sudah siap mengikuti lomba estafet air pada pagi hari ini? Mana semangatmu?” suara lantangnya.
“Siap, ini semangatku!” jawab siswa, serentak.
Siswa pun bersemangat mengikuti kegiatan lomba estafet air. Wajah-wajah mereka terlihat sumringah ketika berada di lapangan sekolah. Menggunakan seragam olahraga, mereka siap-siap mendengarkan instruksi untuk memulai lomba.
Permainan Estafet
Rinda menjelaskan untuk aturan permainan estafet air ini seluruh siswa harus berbaris dengan rapi dengan teman sekelasnya mulai siswa laki-laki sampai perempuan. Panitia menyediakan baskom dan ember air yang terisi air.
“Ketika sudah hitungan ketiga, mereka harus berlari mengambil air di dalam ember menggunakan dua tangan mereka. Air dipindahkan ke dalam baskom sampai baskom itu bisa terisi air dengan penuh. Kelas mana yang bisa mengisi baskom hingga penuh, maka kelas itulah yang menjadi sang juara,” katanya.
Dia memaparkan setelah babak pertama usai dilanjutkan seluruh siswa kelas kecil, yakni mulai kelas I-III, baik dari Kampus A maupun Kampus B. Meskipun mereka masih kelas kecil, semangat mereka tidak kalah meriah dengan kakak kelasnya.
Rinda menjelaskan kegiatan lomba estafet air ini dilakukan guna untuk melatih kekompakan dan kebersamaan seluruh siswa. Selain itu, sekolah ingin menanamkan kepada siswa bahwa banyak permainan sederhana, namun menyenangkan yang dapat dimainkan.
“Pada era zaman modern ini banyak anak yang menghabiskan waktunya dengan gadget. Hal tersebut membuat anak jarang berinteraksi secara langsung dengan teman sebayanya sehingga mereka kurang memahami kebersamaan dan rasa persaudaraan antarsesama,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.