Tips Menjadi Lansia Bahagia dengan Rumus BPJS; Liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Tips menjadi lansia bahagia bersama keluarga disampikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik, Muyassaroh SPdI dalam Pertemuan Ke-9 Corps Mubalighat ‘Aisyiyah (CMA) di Aula TK Aisyiyah 36 PPI, Ahad (16/10/2022).
Muyassaroh memulai pemaparannya dengan menjabarkan topik yang terkait dengan lansia bahagia.
“Jika dijabarkan ada di antaranya damai bersama mertua. Kenapa tema ini diangkat? Karena banyak menantu yang tidak cocok dengan mertua,” paparnya.
Wanita yang usianya sudah tergolong lansia ini melanjutkan pemaparannya dengan mengajak bersyukur para peserta yang sudah lansia.
“Nah sekarang lansia, Siapa yang usianya 60? Yang sudah 60 tahun ke atas jenengan harus berbangga, syukur nikmat diberi Allah bonus kelebihan usia kalau dibanding usia Rasulullah. Nah sisa usia ayo kita manfaatkan sebaik-baiknya,” ajaknya.
Ia menjelaskan cara mensyukuri usia senja adalah di antaranya dengan setiap hari muhasabah.
“Ditambahi usia seperti ini apakah di sepertiga malam mau bangun untuk bermunajat, bertahajud kepada Allah, apakah pagi melaksanakan dhuha, apakah shalat sunnah rawatib tetap istikamah. Setiap hari kita muhasabah biar hidup kita tidak sia-sia,” terangnya.
Muyassaroh lantas mengutip ayat yang menjadi landasan berfikir bahwa manusia pada dasarnya memiliki fase mulai dari dilahirkan dalam keadaan lemah kemudian akhirnya menjadi lemah kembali.
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
‘Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.’ (ar-Ruum ayat 54)
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ
‘Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?’ (Yasin 68)
Muyassaroh kemudian melanjutkan dengan mengajak para peserta yang memiliki orang tua agar menjalankan tugas sebagai anak yang berbakti.
“Kalau kita memiliki orang tua yang sudah lanjut usia, kita sebagai anak kita punya tugas. Menurut kebijakan Muhammadiyah dan Aisyiyah, kalau kita punya orang tua seperti itu nonpanti, artinya tidak boleh kita masukkan panti, tapi harus kita rawat sendiri,” paparnya.
Menurutnya, orang tua adalah orang yang membesarkan kita dari kecil, maka tidak sepantasnya anak memasukkan orang tuanya ke panti.
“Maka alangkah nelongso-nya,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Ciri-Ciri Lansia