Bersinergi Menyelamatkan Sekolah ‘La Yamutu wa La Yahya’; Oleh H Pahri SAg MM, Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM)
PWMU.CO – Muhammadiyah Teacher Forum Summit (MTFS) Forum Guru Muhammadiyah (FGM) SMA-MA Muhammadiyah se-Indonesia telah berakhir.
Namun acara yang digelar Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Surabaya Jawa Timur berlangsung Sabtu-Senin (22-24/10/2022) itu meninggalkan catatan penting: sekolah Muhammadiyah yang besar jangan berbangga diri, sebaliknya sekolah yang kecil jangan bersedih hati.
Sebab itu, dirasa perlu untuk menumbuhkan semangat sinergisi dan kolaborasi di antara sekolah Muhammadiyah dan ekosistem pendidikan. Sekolah Muhammadiyah yang besar sudah waktunya bersinergi di antara mereka untuk berkolaborasi dengan sekolah Muhammadiyah yang kecil—atau seringkali saya sebut dengan sekolah la yamutu wa la yahya, tidak bermutu dan tidak ada biaya.
Semangat sinergi di antara sekolah Muhammadiyah yang besar dan berkolaborasi dengan sekolah Muhammadiyah yang kecil dapat berupa: pengembangan manajemen sekolah, strategi memperbanyak siswa baru, inovasi kurikulum, peningkatan kapasitas guru dan karyawan, penumbuhkan kreativitas dalam proses pembelajaran, percepatan prestasi akademik dan ekstrakurikuler siswa, optimalisasi fasilitas sekolah, serta penguatan karakter al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Sekolah Muhammadiyah yang kecil, guru dan karyawannya diberi akses untuk magang pada sekolah Muhammadiyah yang besar. Program magang merupakan strategi jitu dalam percepatan pengembangan sekolah Muhammadiyah. Karena peserta akan terlibat langsung dalam suasana dan semangat kerja sekolah Muhammadiyah yang besar. Tinggal di-ATM-i (amati, tiru, dan modifikasi) saja. Selama mereka magang, transportasi dan akomudasi dapat ditanggung sekolah Muhammadiyah yang besar.
Baca sambungan di halaman 2: Memberdayakan Kepala Sekolah Purnatugas