Journey to Netherworld Jadi Cerpen Terbaik Bulan Bahasa Spemdalas, Liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Cerpen berjudul Journey to Netherworld karya Vania Syafira Bayuaji siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas), Gresik, Jawa Timur berhasil meraih juara I dalam ajang Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jumat (28/10/22)
Dalam memperingati Bulan Bahasa Spemdalas, siswa kelas IX ICP 1 ini mengangkat tokoh Astried dan Dania, anggota ekstrakurikuler pecinta alam di sekolahnya. Dalam kisah ceritanya, mereka berdua berencana mendaki gunung untuk mengenang ulang tahun Meiko, teman mereka yang sudah meninggal terkena penyakit mental.
Dalam acara Awarding Bulan Bahasa Spemdalas, Vania, sapaan akrabnya, berhasil menyisihkan 22 peserta dari kelas VII-IX. Melalui kriteria lomba, mulai dari isi, sistematis cerita, dan kedalaman konflik, siswa yang memiliki hobi menggambar Ini berhasil memperoleh nilai 250 poin.
“Dalam cerpen ini saya menggabungkan dunia nyata dengan fantasi. Hal ini lakukan supaya isinya lebih menarik,” katanya, saat diwawancari PWMU.CO, Kamis (3/11/22).
Dia memamaprkan, kalau cerita hanya berkisah tentang dunia nyata itu alur cerita atau ending cerita mudah ditebak. Dalam cerpen Journey to Netherworld ini akhir cerita agak disamarkan, sehingga tidak mudah ditebak pembaca.
“Konflik dengan menggunakan cerita dunia fantasi inipun lebih bagus dan di luar nalar. Ini alasan saya menggabungkan cerita dunia nyata dan fantasi,” tambahnya.
Journey to Netherworld
Berikut ringkasan cerpen Journey to Netherworld karya Vania:
Setelah tiga jam perjalanan mereka sampai di lokasi dan langsung menurunkan barang-barang dari bagasi, mulai mendaki. Tidak terasa hari mulai gelap dan tiba-tiba gerimis datang. Mereka memutuskan untuk beristirahat dan memasang tenda.
Karena kelelahan, mereka tertidur dan lupa tujuan mereka mendaki untuk mengenan ulang tahun Meiko. Saat mereka tertidur muncul asap tebal mengelilingi tenda dan membawanya ke alam lain.
Keduanya langsung bangun dan tersentak kaget setelah melihat gadis yang ada di hapannya. Gadis itu berrambut gelombang berwarna hijau, memakai topi hitam dengan ornamen pita kuning, bergaun terusan lengan pendek berwarna hijau tua, dan terdapat pita hitam di tengahnya serta bersepatu boots dengan kaos kaki hitam yang sepanjang lutut. Yang membuat terlihat menyeramkan adalah ada mata yang melayang di sekitar dada kanannya.
Gadis itu lalu memperkenalkan dirinya yang bernama Komei salah satu penunggu gunung. Dia memiliki tiga mata, salah satu matanya melayang tidak menempel, meskipun demikian mata tersebut tidak akan berpisah darinya. Mata itu bisa digunakan untuk membaca pikiran tetapi jika digunakan berlebihan membuatnya kelelahan.
Maka, Astried dan Dania pun diajak berkelana di Netherworld. Astried dan Dania saling berpandangan, terlihat wajah keduanya tampak tegang, tapi mereka tidak berani berbuat apa-apa karena ketakutan, hanya bisa pasrah dan berjalan di belakang Komei.
Sementara itu di epanjang perjalanan Komei terlihat santai sambil menjelaskan berbagai hal. Sampai akhirnya mereka bertiga sampai di sebuah tempat yang ramai seperti pasar tetapi ada pertunjukan juga. Astried dan Dania terkagum-kagum karena di tempat itu banyak dijual benda-benda aneh. Tapi mereka kembali ketakutan saat melihat penjual dan pembelinya yang bukan seperti manusia pada umumnya. Ada yang manusia tanpa kepala, rubah dengan sembilan ekor, siluman kucing berekor dua, maupun vampir.
Mereka diajak untuk melakukan perjalanan fantasi di bangunan menara. Loneliness Tower namanya, disebut begitu karena menara itu adalah menara kesedihan, tempat orang yang sudah berputus asa dan tidak tahu harus berbuat apa. Menara ini memiliki 100 lantai dengan 4 musim berbeda di setiap 25 lantai.
Sampai pada akhirnya, Astried dan Dania mencoba membuka mata. Mereka juga merasa pusing. Saat membuka mata ternyata mereka sudah berada di ruangan puskesmas. Ternyata malam itu hujan sangat deras dan mereka berdua mengalami hipotermia.
Untung saja mereka berhasil diselamatkan tim SAR dan dibawa ke puskesmas. Setelah benar-benar sehat mereka berdua meninggalkan puskesmas hendak kembali ke rumah. Saat memasukkan barang-barang ke dalam bagasi mobil, tiba-tiba Dania merasakan ada sesuatu dari balik kantung celananya.
Dania merogoh kantung celananya dan mengeluarkan selembar foto lalu menunjukkan kepada Astried. Rupanya itu foto mereka bertiga di bawah pohon musim semi sesaat sebelum meninggalkan Loneliness Tower. Tapi ada keanehan lain disana bukan terlihat sosok Komei melainkan Meiko sahabat mereka.
Astied dan Diana hampir tidak percaya dengan apa yang telah mereka alami. Mungkinkah perjalanan mereka ke Netherworld dan pertemuan dengan hantu dan roh itu hanya mimpi. Mungkinkah sebenarnya Komei adalah Meiko. Bukankan Komei adalah nama Meiko jika dibaca secara terbalik.
Selamat buat Vania atas prestasi juara I menulis cerpen! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.