PWMU.CO – Film kartun atau animasi yang banyak digemari anak-anak dinilai Nasrullah sebagai sarana yang tepat untuk mengedukasi anak. Karena itu, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini pun mengajak para pembuatan film animasi (animator) untuk mampu menghasilkan karya yang tidak hanya sekedar menghibur. Tapi juga sarat akan nilai-nilai pendidikan.
”Bagian yang terpenting dari film animasi itu adalah penanaman karakter. Karena film animasi secara efektif bisa menyampaikan nilai-nilai pendidikan. Khususnya kepada anak-anak,” ujarnya dalam Diskusi, Pameran dan Pemutaran Film Animasi, di Theater Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (11/3).
(Baca: Hanya Tamat SMP, tapi Karya Kreatif Kader Muhammadiyah Ini Ditayangkan Indosiar 91 Episode)
Nasrullah lantas mencontohkan film Upin dan Ipin yang setiap karakter atau lakonnya mengedukasi. Seperti mengajarkan bahwa sesama saudara dan teman harus kompak dan suka menolong. Bahkan, ada lakon yang menggambarkan sifat sebagai wirausahawan.
Bahkan sekarang ini, lanjut Nasrul juga banyak berkembang metode dalam pengajaran membaca al-Qur’an yang memanfaatkan film animasi.”Kebanyakan anak yang melihat film animasi secara tidak langsung akan mempraktekkan yang dilihatnya,” ujarnya di hadapan mahasiswa dan sejumlah pegiat film Indonesia.
Nasrul menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki banyak tenaga trampil yang bekerja sebagai teknisi animasi. Namun, sangat kekurangan tenaga ahli yang bekerja sebagai konseptor dan memikirkan nilai apa yang akan disampaikan film animasi tersebut.”Ini merupakan kritik bagi pegiat film animasi bahwa dibutuhkan banyak penulis naskah yang mampu menyisipkan nilai-nilai edukatif. Khususnya nilai untuk menumbuhkan budaya literasi sejak dini,” harpanya Nasrullah.)
(Baca juga: Dari SD Teladan Nasional, Film Animasi ‘Gob and Friends’ Roadshow ke Sekolah-Sekolah Muhammadiyah)
Di saat yang sama, Rektor UMM Fauzan menyatakan bahwa pekerjaan membuat film dinilai sebagai pekerjaan yang sangat strategis. Karena sang pembuat film tidak hanya mengincar sisi materi saja, tapi juga sisi edukatif. Sehingga butuh perencanaan yang sangat matang dalam membuat satu film.”Dengan adanya ini, diharapkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang fokus ke film yaitu ‘Kine Club’. bisa menjadi penyemangat dalam bidang perfilman,” harap Fauzan.
Diskusi, pameran dan pemutaran film animasi tersebut merupakan rangkaian perayaan Hari Film Nasional yang diadakan selama dua hari (10-11/3). Dalam kesempatan itu juga diputar film animasi karya siswa SMK Raden Umar Said Kudus yang berjudul ‘Pasoa dan Sang Pemberani’.(hum/ann)
Discussion about this post