Amalan yang Membuat Muhammadiyah ‘Abadi’; Liputan Ma’rifah Ramadhona, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti menyelenggarakan Jalan-Jalan Sehat dan Tabligh Akbar Semarak Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di halaman Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (6/11/2022).
Kedatangan peserta Tabligh Akbar disambut dengan theme song Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Derap Berkemajuan. Sebagian peserta ikut berdendang mengikuti lagu tersebut.
Bertindak sebagai narasumber adalah Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Abdul Basith LC MPdI.
“Tema dari muktamar ke-48 kali ini adalah Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta. Isok ta (bisakah) Muhammadiyah memajukan Indonesia, opo maneh (apalagi) mencerahkan semesta. Kok sombong-e Muhammadiyah,” tuturnya dalam bahasa Jawa, memancing peserta.
Menjawab pertanyaannya sendiri, Ustadz Basith, sapaannya, menjelaskan Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan yang tidak hanya berorientasi pada hubungan manusia dengan Tuhan tetapi juga berorientasi pada hubungan sosial manusia.
Pada surat ar-Ra’d ayat 17 yang artinya, “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
“Adapun buih, dia akan sirna dan tidak ada nilainya. Oleh sebab itu semarak muktamar ini sejauh mana memberi manfaat bagi sesama,” jelas Ketua Asian Muslim Charity Foundation (AMCF/Yayasan Muslim Asia) itu.
Dia menjelaskan, Muhammadiyah mendapat spirit memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta dari ayat tersebut. Menurutnya semua yang memberi manfaat bagi manusia akan abadi di muka bumi.
Amal Paling Dicintai
Dia juga menceritakan kisah sahabat Rasulullah yang bertanya tentang siapa orang yang paling dicintai Allah. Dan Rasulullah menjawab orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi sesamanya.
Sahabat Rasulullah kembali bertanya aktivitas apa yang paling dicintai oleh Allah?
Dan Rasulullah menjawab, aktivitas yang paling dicintai oleh Allah adalah ketika kamu bisa menjadikan orang Muslim selalu tersenyum. Jika kamu mampu membantu dia menyelesaikan masalahnya. Jika kamu mampu membayar utangnya. Dan jika kamu mampu menghilangkan kemiskinannya,
Penjelasan Abdul Basith tersebut membuat peserta Tabligh Akbar mengangguk-angguk, tanpa paham. Dia juga memberikan contoh Rasulullah lebih memilih keluar dengan seseorang untuk memenuhi hajat orang tersebut daripada beriktikaf di masjid selama satu bulan. “Rasullulah memberi contoh lebih mendahulukan sentuhan sosial daripada kepentingan pribadi,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni