Siswa TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo Belajar Belanja Sendiri; Liputan Isnaini Maulida Wahyuni, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Kelompok B2 TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Kota Probolinggo Outing Class bertema ‘Pelabuhanku’ ke dua lokasi, yaitu Pasar Kronong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Sabtu (5/11/2022).
Agenda rutin ini berlangsung setiap Sabtu pekan pertama sesuai instruksi Kepala Sekolah KM Inawati. Ini merupakan kerja sama antara sekolah dengan paguyuban kelas B2. Beberapa wali siswa ikut mendampingi sejak persiapan sampai kunjungan ke dua tempat tersebut, termasuk akomodasi. Mereka naik angkutan umum yang sudah disewa.
Anak-anak antusias masuk ke Pasar Kronong. Mereka membawa uang saku dari rumah sejumlah Rp 10 ribu untuk belajar belanja. Isnaini, guru pendemping, menginstruksikan mereka untuk membeli ikan dan sayur. “Aku mau beli ikan itu!” ucap Muhammad Hariga Trenggana sambil menunjuk ikan di hadapan penjualnya.
Kunjungi TPI
Usai berbelanja, anak-anak lanjut mengunjungi TPI. Mereka langsung memasuki kantor TPI dan berkumpul di aula. Di sana, seorang petugas menjelaskan manfaat makan ikan laut. Para siswa mendengarkan dengan seksama.
“Ada ikan teri, ada ikan asin,” ucap Ghazia Zeeba Ubaidillah ketika ditanya nama-nama ikan laut yang bisa dimakan. Jawaban yang sama juga diberikan Jasmine Cantika Putri Prangga. Setelah itu, mereka diajak melihat langsung bagaimana kapal-kapal bersandar usai melaut dan menurunkan hasil tangkapan. Mereka juga melihat aktivitas bagaimana nelayan menimbang hasil lautnya, bahkan mereka mencoba memegang ikan hasil tangkapan.
Ning Ayu Nofita Rahmawati, salah satu orangtua yang ikut mendampingi, pun bersyukur, “Alhamdulillah, kegiatan outing class kemarin berjalan lancar.”
Dia juga menyatakan sangat setuju dengan program bersama dengan kelas lain ini. Menurutnya, itu memudahkan seluruh wali murid terutama pengurus paguyuban. “Tidak bingung untuk mencari sendiri tempat-tempat yang akan dikunjungi,” imbuhnya.
Dari pengamatannya, dia menilai guru sangat memperhatikan anak didiknya. “Pengurus paguyuban serta sebagian orangtua yang ikut juga membantu mengawasi dan memperhatikan anak-anak agar tetap aman dan berjalan lancar,” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN