PWMU.CO– Tidak perlu khawatir dengan jumlah sedikit, besarnya Muhammadiyah karena kualitas. Demikian disampaikan Ketua PWM Jatim Dr HM Saad Ibrahim dalam pengajian di PRM Sendangagung Paciran Lamongan, Sabtu (12/11/2022) siang pukul 13.00.
Pengajian ini puncak acara rangkaian milad Muhammadiyah ke 110 sekaligus menyambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Surakarta. Acara dilaksanakan di halaman SMPM 12.
Dalam ceramahnya, Saad Ibrahim menerangkan mengapa kita bermuhammadiyah dan bagaimana kita bermuhammadiyah.
Dia mengutip surat al-Baqarah ayat 214.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ ٱلْبَأْسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوا۟ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصْرُ ٱللَّهِ ۗ أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
”Makna ayat tersebut menyentil kita yang telanjur mengira masuk surga sedangkan kita belum seberapa mendapat ujian, seperti ujian pendahulu kita,” katanya.
Saad mengajak warga Muhammadiyah Sendangagung terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ”Tidak perlu khawatir dengan jumlah sedikit. Kita harus menyadari bahwa besarnya Muhammadiyah bukan karena kuantitas tetapi Muhammadiyah ini besar karena kualitas,” tuturnya.
Dalam bermuhammadiyah, sambung dia, kita harus berpikir besar. Sebab makna khaira ummatin menunjukkan kualitas yang berimbas kepada mindset kita. Maka Muhammadiyah yang telah memasuki abad yang kedua ini harus berorientasi global dan mendunia tidak hanya lokal keindonesiaan semata.
Saad mengungkapkankan alasan kenapa PWM Jatim nekat bernegoisasi akan membeli gereja di daerah Alcala, Madrid, Spanyol. ”Ini bukan untuk sebuah kesombongan tetapi untuk kerangka berpikir besar, berpikir global. Meskipun hanya PWM tapi berani mendunia. Meskipun PWM tapi sudah berasa PP,” tandas Saad.
Tahadduts Binnikmah
Pengajian ini dihadiri Ketua PDM Lamongan Drs Shodikin MPd dan anggota DPR Komisi X Prof Dr Zainuddin Maliki.
Dalam sambutannya Ketua PRM Sendangagung Drs Agus Salim Syukran MPdI menyampaikan progres pembangunan amal usaha Muhammadiyah di desanya. Ada mushalla, gedung madrasah diniyah, dan yang segera dibangun gedung dakwah berlantai tiga.
”Alhamdulillah PRM Sendangagung, khususnya SMP Muhammadiyah 12 ini bersinergi dengan Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung, sehingga secara kualitas dan kuantitas mengalami perkembangan yang menggembirakan,” papar Ustadz Salim.
Ketua PDM Lamongan Drs Shodikin MPd bangga dan merasa perlu ber-tahadduts binnikmah dengan progres perkembangan Muhammadiyah di daerah Lamongan yang pesat.
”Alhamdulillah banyak orang orang yang baik bergabung di Muhammadiyah, dan membuat Muhammadiyah mabruk, penuh berkah,” tutur Shodikin.
Sementara Prof Dr Zainuddin Maliki yang tampil sebelum ceramah agama ingin mengusung Ketua PWM Saad Ibrahim menjadi salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah di muktamar nanti.
Dia juga menandaskan pentingnya warga Muhammadiyah menjadi anggota legislatif. ”Dengan menjadi wakil rakyat di DPR berarti harus mampu mengawal kepentingan umat khususnya Muhammadiyah dalam setiap keputusan yang dibuat negara,” kata Zainuddin.
Penulis Gondo Waloyo Editor Sugeng Purwanto