PWMU.CO – Parkir Bus Penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah dan Akses Masuk Kota Solo, Panitia Muktamar Seksi Transportasi memberikan beberapa imbauan penting.
Hal hal yang disampaikan panitia ini terkait akses masuk mendekat Kota Solo serta parkir transportasi yang digunakan penggembira. Himbauan tersebut diminta untuk dilakukan agar tidak terjadi persoalan saat di lapangan.
Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah Seksi Transportasi Aris Purwanto menjelaskan, ada tiga hal yang harus diperhatikan penggembira untuk masuk ke kota Solo yang membawa kendaraan.
Penggembira Diturunkan di Dekat Kota Solo.
Pertama, penggembira masuk mendekati venue muktamar di Kota Solo diharapkan diturunkan atau drop off di dekat Kota Solo.
“Harapannya penggembira ke Kota Solo hanya drop off. Habis drop off, bus penggembira bisa cari tempat parkir sejauh jauhnya dari Kota Solo. Kemana? Boleh masuk tol lagi ke kota kota penyangga seperti Boyolali, Karanganyar, Sragen. Boleh kembali ke penginapan penggembira masing masing di AUM dan masjid yang sudah disediakan,” ungkap Aris Purwanto, Selasa (15/11/2022).
“Kalau penggembira tidak drop, bus cari lahan parkir di area Gedung Edutorium, Gedung Siti Walidah UMS dan De Tjolomadoe akan sangat membebani jalan raya di Kota Solo karena jalan rayanya terbatas. Kota Solo itu tidak punya banyak jalan besar untuk parkir,” ujar pria yang juga anggota PDPM Kota Surakarta.
Dia menyebut jalan raya menuju Kota Solo ataupun jalan raya di Kota Solo tidak banyak. Hanya ada beberapa jalan raya besar yaitu Jalan Ahmad Yani Kartasura di depan UMS, Slamet Riyadi, Adi Sucipto dan Adi Soemarmo.
“Jalan Adi Soemarmo di belakang Hotel Alana terlalu kecil. Jalan Adi Sucipto dipakai akses muktamar tidak ditutup, sifatnya kita biarkan macet alami,” jelasnya.
Jalan Ahmad Yani menjadi akses bus, sehingga diperkirakan kondisi jalan menjadi padat. Sementara itu Slamet Riyadi adalah jalan kota sehingga tidak dimanfaatkan lahan parkir, hanya bisa untuk arus lalu lintas.
Tempat Parkir
Menjawab pertanyaan apakah disediakan tempat parkir bagi penggembira, Aris menerangkan, untuk tempat parkir transportasi penggembira ada beberapa opsi.
Namun Aris juga menyampaikan bahwa berapapun tempat parkir yang disiapkan panitia tidak akan cukup mengingat jalan di Kota Solo tidak sepanjang jumlah mobil atau bus yang datang.
“Jadi sifatnya kita memberi referensi, bukan memberi fasilitas untuk mencukupi karena jelas jumlah bis yang akan datang ke Solo tidak sebanding dengan wilayah kota Solo,” jelasnya.
Opsi tempat parkir bagi penggembira di sisi barat adalah terminal lama dan terminal baru Sukoharjo yang berada di Kartasura.
“Dari sisi timur ada terminal Tirtonadi, Sisi selatan ada beberapa lahan untuk parkir baik yang berbayar atau tidak berbayar di Jalan Ir. Soekarno Sukoharjo,” terangnya.
Ada lahan The Park Mall, lanjutnya, yang bisa memuat banyak bus dengan biaya 150 ribu rupiah per hari per 1 bus. Sementara untuk kapasitasnya berapa diserahkan serahkan ke pengelola parkir tersebut.
“Drop off penggembira sebisa mungkin di area wilayah Colomadu. Setelah itu bus geser keluar dari kota Solo. Kalau imbauan kami silakan masuk tol lagi,” tegas Aris.
Agar bus tidak memenuhi Colomadu, maka penggembira mesti memahami bahwa yang dilakukan bukan parkir dekat dengan Edutorium.
“Kita konsepnya mendekat saja, dekatnya mana bukan sedekat mungkin. Sebisanya dekat. Kalau penggembira memaksakan diri drop off di Edutorium dan Colomadu efeknya adalah jalan akan terkunci macet,” kata Aris.
Manfaatkan Jalan Tol
Untuk akses penggembira mendekat ke Kota Solo bisa melewati tol.
“Pada tanggal 18-21 November 2022 bagi peserta dan penggembira silakan masuk tol. Bagi masyarakat umum yang hanya melewati Kota Solo, silakan masuk tol, hindari Kota Solo pada waktu-waktu itu,” terangnya.
Ada 3 exit tol yang bisa diakses penggembira untuk mendekat ke Kota Solo. Yaitu pintu tol Klodran, Bandara dan Kartasura.
“Tiga ini titik A tapi tidak bisa kita paksakan harus exit di titik A ini. Kalau tanggal 19 serentak penggembira datang semua dan tiga titik ini macet, bisa melebar baik di Sawit, Salatiga, Sragen Timur Mantingan,” paparnya.
“Silakan, setelah drop off bisa masuk di tol menuju kota-kota penyangga ataupun kembali ke tempat-tempat penginapan,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.