Menikmati Tengkleng Maknyus dalam Gerimis Kota Solo, liputan Ichwan Arif dari Solo
PWMU.CO – Malam ini, Kamis (17/11/22), Kota Solo gerimis kecil. Tepat pukul 20.15, Jalan Letjen Suprapto 69 basah. Rumah Makan Pak Dahlan pun ramai pengunjung.
Sayup-sayup lagu Bungah Terakhir dari Romeo dinyanyikan penyanyi jalanan Heri Irawan terdengar merdu. Suaranya mampu menghibur pengunjung yang menikmati makan malam.
Di dinding dalam rumah makan yang berdiri tahun 2008 ini, terdapat pigora berukuran satu meter dengan bingkai warna hitam dengan foto Presiden Indonesia Joko Widodo beserta keluarga saat mengunjungi rumah makan.
Di rumah makan ini, menu spesialnya sate, gule, dan tengkleng. Selain menu andalan ini, di sini juga tersedia sate daging, jeroan, campur, buntel, dan ayam. Ada juga tongseng dengan ragam tongseng daging, jeroan, campur, buntel, dan gule. Selain itu juga tersedia gule otak, sum-sum, dan juga nasi goreng.
Di bagian depan sebelah kiri rumah makan, terdapat bakul yang mengolah tengkleng dan sate. Asapnya pun menyebar, merambat ke seluruh penjuru ruang.
Rumah makan ini menjadi rujukan utama tamu ketika datang ke Solo. Berada di jalan utama, persis sebelah kanan pertigaaan jalan, untuk menemukannya pun tidak terlalu sulit. Penggembira Muktamar Ke-48 Muhammadiyah pun wajib mencobanya.
Tengkleng Maknyus
Tengkleng adalah menu andalan di Kota Solo. Satu porsinya dibandrol Rp 50 ribu, terbayar tuntas ketika mangkuk yang berisi balungan daging kambing, kuah, dan irisan cabe tersaji di atas meja.
“Yang paling nikmat dari tengkleng ya kreket-kretane itu,” kata Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sugeng Purwanto.
Ya, semangku tengkleng benar-benar memberikan rasa beda ketika dinikmati saat gerimis ini. Aroma bumbu rempah dalam kuahnya sangat nikmat. Apalah, olahan daging kambingnya sangat empuk. Sekali gigit langsung lepas.
Tak kalah dengan menu tengkleng, sate kambing pun menggoda selera. Tak lengkap kalau kesempatan mampir ke Rumah Makan Pak Dahlan tidak mencobanya. Sate disajikan dengan irisan tomat, kubis, dan diberi kecap. Sajian ini yang ingin menghabiskan malam di Kota Solo. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.