Gerimis Sambut Pembukaan Muktamar Ke-48 di Stadion Manahan Solo, liputan Ichwan Arif dari Solo
PWMU.CO – Gerimis menyambut pembukaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/22).
Jalanan basah dengan hiasan langit yang mendung. Udara dingin pun sangat terasa. Perjalanan menuju lokasi acara, 1,5 kilometer pun mulai padat merayap oleh oleh bus dan mobil pribadi.
Penggembira muktamar pun menyemut menuju gate sesuai dengan undangan masing-masing. Tak ketinggalan penjual jas hujan dan perlak untuk alas lesehan pun mulai menjajakan jualannya mulai beraksi di jalanan.
“Alas lesehan, Pak Bu. Cuma 5 ribu saja,” teriak penjual pada penggembira yang berjalan kaki.
“Jas hujan, Bu. Gerimis, gerimis. Harganya cuma 10 ribu,” teriak penjual jas yang mencoba merayu.
Penggembira dari Jambi
Penggembira dari Jambi Ahmadi (72 tahun) mengaku sangat gembira bisa menghadiri muktamar. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan.
Meskipun gerimis, dia bersama istri tetap semangat berjalan kaki sekitar 1 km menuju Stadion Manahan. Tidak ada rasa lelah yang tergambar dari raut wajah mereka. Dengan bergandengan tangan, pasutri ini berjalan di bawah siraman gerimis kecil.
“Alhamdulillah, sehat. Saya datang hari Jumat, sempat mampir ke Jakarta sebelum ke sini. Acara di sini bagus. Kami datang dengan 13 orang,” katanya saat dihubungi PWMU.CO.
Dia memamparkan di acara muktamar ini kita bisa bertemu dengan saudara-saudara dari Papua, Kalimantan, dan daerah-daerah lain. Kami bisa bertemu semua di sini dalam acara Muhammadiyah yang sangat ramai.
“Ini adalah acara Muktamar yang ke-4 yang kami kunjungi,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.