PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi menyampaikan pidato pertama setelah ditetapkan oleh Panitia Pemilih dalam sedang Pleno VIII di Edutorium UMS, Ahad (20/11/2022) siang.
“Saya dan Pak Mu’ti diberikan amanah oleh 13 terpilih dan tadi sudah ditetapkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Pak Mu’ti sebagai Sekretaris Umum periode 2022-2027,” ucap Haedar.
Haedar mengatakan, jajaran 13 terpilih tadi telah bersidang, santai tapi juga serius, mengenai masa depan Muhammadiyah sebagaimana telah menjadi pembahasan dalam persidangan peserta Muktamar Ke-48 Muhammadiyah ini.
“Kami kolektif kolegial, tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah. Saya posisinya hanya sejengkal didepankan dan seinci ditinggikan, tapi inti adalah kolektif kolegial dan sistem persyarikatan,” tambahnya.
Setelah terpilih untuk kali kedua, Haedar Nashir menjelaskan beberapa tugas untuk menjalankan amanat. Pertama menjalankan program Muhammadiyah yang dinamis, arahnya pada unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kedua, kami mengemban amanat untuk menjalankan program-program Muhammadiyah untuk transformasi yang lebih dinamis di masa mendatang, yang arahnya Muhammadiyah unggul. Ketiga, kami mengemban tugas untuk mensosialisasikan dan menjadikan pandangan Islam berkemajuan dalam Risalah Islam Berkemajuan yang sudah ditetapkan untuk terus didialogkan di luar maupun dalam negeri,” ujarnya.
Agar islam rahmatan lil alamin menjadi pandangan secara luas. Islam yang membawa damai, menyatukan, membawa optimisme, menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, bangsa, dan global.
Keempat, kami PP Muhammadiyah punya mandat untuk mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan baik nasional maupun universal sehingga hasil Muktamar ini terus kita jadikan masukan penting bagi berbagai pihak dan seluruh komponen bangsa bahkan dunia internasional.
Terakhir, bahwa kepemimpinan PP Muhammadiyah ini terstruktur dengan di bawahnya ada pimpinan wilayah, pimpinan daerah, cabang, hingga ranting, maka kepemimpinan kami ke depan harus terus memobilisasi dan mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional.
“Insya Allah setelah muktamar ini akan diikuti musywil, musyda, musycab, dan musyran yang sudah kami jadwalkan sedemikian rupa. Maksimal tiga bulan ke depan semua sudah selesai, agar bisa secara bersama-sama menjalankan tugas persyarikatan.
Kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman media yang sudah meliput. Lebih khusus terima kasih kepada Presiden Indonesia, para menteri Indonesia maju dan lembaga negara, serta para pihak yang kemarin hadir di pembukaan muktamar yang secara luar biasa partisipasi dari warga Muhammadiyah.
“Juga penghargaan tinggi kepada Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Solo yang digawangi Mas Gibran, dan tentu saja UMS yang telah menyelenggarakan muktamar ini secara modern dan maju,” ucapnya.
Kami mohon maaf jika ada sebagian warga, yang mungkin kami kurang bisa melayani dan bersikap sebagimana mestinya. Mohon doanya kami PP Muhammadiyah secara kolektif dapat bergerak, berbuat menjalankan amanah, tentu dalam berkah, ridho dan rahmat Allah SWT.
Secara khusus terima kasih saya sampaikan kepada Pak Muti yang sudah mendampingi lima tahun kemarin, dan lima tahun ke depan. Insyaallah Indonesia akan semakin berkemajuan.