PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim mengatakan bahwa umat Islam adalah kekuatan yang dahsyat. Jika tidak ada kedzaliman dan ketidakadilan, kekuatan dahsyat itu akan menjadikan Indonesia sebagai negara besar.
“Sayangnya, saat ini yang berkuasa masih para pemodal,” kata Saad di hadapan 600 peserta ‘Seminar Kebangsaan, Pembekalan Mubaligh, dan Sosialisasi Buku Pedoman Pengelolaan Masjid Muhammadiyah’, di Aula STIKES Muhammadiyah Lamongan, Selasa (14/3).
(Berita terkait: Paparkan Kiprah Tokoh Islam dalam Mendirikan Indonesia, Busyro Kritik Mereka yang sok Pancasilais)
Menurut Saad, kondisi Indonesia sungguh sangat tragis, karena pemilik modal selalu menjadi sponsor utama dalam setiap momentum. “Para kapitalis juga menguasai media informasi,” kata dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Tapi Saad bersyukur bahwa Muhammadiyah masih diberi Allah izzah atau karamah. “Muhammadiyah diberi kebesaran oleh Allah SWT,” ujar Saad. Dia memberi contoh keberhasilan Muhammadiyah dalam jihad konstitusi.
(Baca juga: Jihad Konstitusi Harus Dilanjutkan)
Muhammadiyah, kata Saad, sudah berhasil memenangkan gugatan terhadap 4 UU di Mahkamah Konstitusi. Empat UU yang di-judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) itu adalah UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas, serta UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
“Ada 3 UU lagi yang sedang digugat ke MK oleh Muhammadiyah, yaitu UU Nomor 24 tahun 1999 tentang Sistem Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, UU Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan UU Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,” ungkapnya.
(Baca juga: Tawa dan Tangis, Dua Wajah Pak Saad di Mimbar Muhammadiyah)
Kekompakkan Muhammadiyah Jawa Timur dalam Milad Muhammadiyah di Bangkalan akhir 2016 lalu menurut Saad juga bukti karamah Muhammadiyah. “Tidak kurang dari 51 ribu tumpah ruah di stadion,” ucapnya.
Saad menuturkan, izzah yang diberikan Allah kepada Muhammadiyah sangat berharga. “Untuk itu harus terus dijaga. Jadikanlah itu sebagai wasilah untuk menggapai ridha Allah,” pesannya.
(Baca: Pentingnya Umat Islam Berkuasa, Ketua PW Muhammadiyah Jatim dalam Dialog Ulama dan Umaro Se-Jatim)
Berkaitan dengan izzah itu, Saad mengatakan bahwa Muhammadiyah pantang meminta-minta. “Andaikan diberi pun kita harus berfikir,” jelasnya. Tapi, tambah Saad, pimpinan Muhammadiyah harus berani hutang agar pencapaian dakwah semakin cepat. “Jangan takut berhutang,” katanya disambut tawa peserta. “Modalnya adalah kepercayaan yang masih dimiliki Muhammadiyah.” (Mohamad Su’ud)