Siswa SMPM 2 Ponorogo Praktik Memasak; Liputan Ismini, kontributor PWMU.CO Ponorogo
PWMU.CO – Siswa kelas IX SMP Muhammadiyah (SMPM) 2 Ponorogo, Jawa Timur, berlatih memasak saat pembelajaran Prakarya, Senin (28/11/22).
Guru Mata Pelajaran Prakarya SMPM 2 Ponorogo Vatarisma mengatakan praktik memasak ini merupakan implementasi dari keterampilan dalam pembelajaran prakarya, yakni pengolahan peternakan dan perikanan.
Siswa diminta untuk menyiapkan bahan-bahan dan menu yang berkaitan dengan bab tersebut. Kemudian bahan dimasak di jam pembelajaran lalu dinilai oleh beberapa guru.
“Kegiatan seperti ini sudah saya informasikan sejak dua pekancsebelumnya. Saya bagi kelompok dan mereka bebas memilih menu terkait,” ungkapnya.
Risma, sapaan akrabnya, menjelaskan praktik tersebut difungsikan—selain agar anak-anak memiliki pengetahuan tentang peternakan dan perikanan—juga supaya mereka mengetahui ragam hidangan dan bisa mempraktikkannya secara langsung.
“Mereka ini apa-apa lebih suka praktik. Guru bicara panjang di kelas belum pasti paham. Tapi kalau praktik langsung, minimal mereka tahu bentuk dan cara melakukannya,” ujarnya.
Antusiasme siswa saat belajar memasak ragam hidangan pun sangat bagus. Siswa laki-laki juga ikut terjun langsung memasak, bahkan sudah terampil mengolah menunya.
Kepala SMPM 2 Ponorogo Indah Sulistyowati SPd pun turut mendukung praktik-praktik yang dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran.
Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran tidak melulu duduk di kelas dan menulis, tapi bersifat keterampilan-keterampilan atau praktik lebih bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mudah diingat siswa.
Ia juga berharap praktik tersebut bisa diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Siapa tau anak-anak ini di rumah jadi senang memasak dan mau bantu orang tuanya. Atau nantinya bisa buka warung makan. Itu luar biasa,” ungkapnya.
Nur Azizah, salah satu siswa yang mengikuti praktik memasak mengaku senang karena bisa belajar memasak. “Karena suka masak juga. Jadi senang kalau dipraktikkan, apalagi dapat nilai,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni