PWMU.CO – Mubaligh Muhammadiyah itu harus berpenampilan menarik, menguasai materi, dan terampil dalam menjual. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nur Cholis Huda menyampaikan hal itu dalam pembukaan ‘Seminar dan Konsolidasi Majelis Tabligh PWM Jatim”, Sabtu, (18/3) pagi.
(Berita terkait: Untuk Pemetaan Dakwah, Muhammadiyah Jatim Giatkan Pendataan Masjid dan Mushala)
Apa yang harus dijual? “Bahwa yang harus ‘dijual’ para mubaligh Muhammadiyah adalah Islam berkemajuan,“ tutur Nur Cholis di hadapan 145 peserta dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Timur.
(Baca: Inilah 3 Rahasia Mengapa Muhammadiyah Bisa Bertahan sampai Abad Kedua)
Menurut Nur Cholis Islam yang berkemajuan itu memiliki 6 ciri, yaitu pertama, tauhid yang kokoh. “Orang yang berbuat dengan ikhlas, dipuji atau dicaci tidak mempengaruhinya,” kata dia. Menurutnya, orang yang emosi atau mudah marah menandakan bahwa dia belum ikhlas. “Mubaligh senantiasa bertauhid hanya bersandar kepada Allah.”
Ciri kedua, kata dia, adalah sinergi dengan ilmu pengetahuan. “Salah satu bukti adalah Muhammadiyah sudah bisa menentukan 1 Ramadhan atau 1 Syawal lebih awal. “Muhammadiyah tidak boleh alergi pada ilmu pengetahuan. Dan sebaliknya harus tanggap terhadap teknologi,” ujarnya.
(Baca juga: Muhammadiyah Harus Lakukan 5 Langkah Ini agar Gerakannya Abadi)
Selanjutnya, kata Nur Cholis, Islam berkemajuan itu ciri ketiganya adalah menguasai Islam dengan mendalam. “Tidak sepotong potong,” ucapnya. Ciri keempat, lanjutnya, adalah melihat ke depan. “Tidak silau dengan masa lalu. Tidak terkungkung dengan persoalan yang telah berlalu,” ujar penulis buku-buku inspiratif ini.
Nur Cholis mengatakan, Muhammadiyah bergerak dalam aksi dan lobby. “Itulah yang selalu dilakukan oleh Muhammadiyah,” kata dia yang berpesan agar anggota Muhammadiyah tidak mudah terbawa arus, mudah tergiur. “Kita punya imamah, identitas yang jelas,” tuturnya.
(Baca juga: Ciri Islam Berkemajuan Itu Membuka Pintu Ilmu Pengetahuan dari Berbagai Penjuru Dunia)
Kelima, tambah Nur Cholis, islam berkemajuan yang dibawa Muhammadiyah itu fungsional dan solutif. “Diresmikannya Klinik Apung Said Tuhuleley, pada saat Tanwir Muhamadiyah di Maluku, sebagai salah satu bukti bahwa Muhammadiyah selalu terdepan dalam berpihak kepada ketidakadilan dan ketimpangan sosial,” ungkapnya. Dan terakhir, Islam berkemajuan itu toleran dan suka kerjasama.
“Selain seminar, acara konsolidasi Majelis Tabligh juga diisi dengan sosialisasi rencana kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Mubaligh (PKM) yang akan dilaksanakan selama 7 putaran di masing-masing wilayah kerja,” demikian disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim, Sholihin Fanani, Msi (Mohamad Su’ud)