Iwama: Wah Ternyata Tak Mudah Mengajar Anak TK; Liputan Tri Hartanti, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Rangkaian Kegiatan Akhir Semester (KAS) Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK ) Aisyiyah 42 GBA Gresik diwarnai dengan Ikatan Wali Murid (Iwama) Aisyiyah 42 Mengajar (14/12/2022).
KAS adalah bentuk penutupan dari semua kegiatan di semester I tahun pelajaran 2022-2023, sebelum anak-anak menerima raport dan libur sekolah. Kegiatan ini digelar di sekolah yang beralamatkan di Jalan Berlian III No 20 Perumahan Gresik Bunder Asri (GBA) Gresik Senin-Kamis (12-15/12/2022). KAS diisi dengan cooking class (kelas memasak) dengan membuat burger dan fun game (permainan yang menyenangkan). Iwama Mengajar dan hari terakhir ditutup dengan Gerakan Sekolahku Bersih dan Sehat.
Kepala TK Aisyiyah 42 GBA Ifa Faridah SPd mengatakan, KAS diperbanyak dengan out door activities (kegiatan di luar ruangan) dengan tujuan membekali anak-anak sebelum libur dengan mengajarkan berbagai pembelajaran karakter yang sifatnya bersenang-senang.
“Harapan kami anak-anak semangat belajarnya lebih meningkat dan tetap belajar bersama orang tua di rumah,” ujarnya.
Yunda Ifa, sapaan akrab Ketua Pimpinan Daerah Nasyi’atul Aisyiyah Kabupaten Gresik itu menambahkan serangkaian kegiatan ini yang paling unik adalah Iwama Mengajar, di mana wali murid dari masing-masing kelompok menjadi guru sehari mengajar. “Anak-anak antusias dan semangat mama-mama Iwama luar biasa,” ungkapnya.
Iwama Menjadi Guru Dadakan
Kegiatan Iwama mengajar diawali dengan senam pagi, circle time, dan masuk kelas berdoa, pembiasaan shalat Dhuha, dan materi belajar. Semua diajarkan oleh mama-mama yang sudah ditunjuk oleh pengurus Iwama masing-masing kelas.
Tyas Hapsari Indrianto SKM, ibunda Alby Faeyza Prambudy siswa kelompok bermain menceritakan pengalamannya mengajar saat ditemui PWMU.CO. “Tadi saya menyapa anak-anak. ‘Assalamualaikum, selamat pagi apa kabarnya anak-anak?’ Ada yang menjawab, tak sedikit pula yang cuek atau diam saja sambil sambii duduk manis. Dan ada pula yang lari-lari. Sabar,” katanya sambil memegang dadanya.
Ibu yang rela cuti dari tempat kerjanya sebagai Staf Bidang Promosi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik ini mengatakan ternyata tidak mudah mendidik anak usia dini.” Materi yang sudah tersusun rapi di benak bisa seketika buyar dengan banyaknya tingkah polah anak-anak lucu ini,” ungkapnya.
Menurutnya, ini pembelajaran buat kita wali murid betapa peran guru ini sangat luar biasa mendidik dan membiasakan hal-hal yang baik sejak dini. “Itu tidak mudah dan butuh kesabaran. Kita sudah berempat saja kerepotan memfokuskan anak satu kelas. Maka tidak sepantasnya kita mengeluh saat mendidik anak kita sendiri di rumah. Ini murid satu kelas lho biasanya dipegang oleh dua guru saja,” komentarnya.
Sementara itu, Fitrotul Azizah, ibunda Iqlima Shidqia Wibianto, ssiwa kelompok A2 TK, yang pernah menjadi guru mengatakan ini pengalaman pertama mengajar anak TK. “Ternyata mengajar anak TK ini lebih sulit dari anak SD, SMP, dan seterusnya. Karena memang anak seusia ini sangat aktif dan proses berpikirnya masih kongkret. Jadi apapun yang kita ajarkan harus disertai contoh dan harus berulang-ulang,” ujarnya.
Ucapan trima kasih kepada sekolah juga disampaikan oleh ibu dua anak ini mewakili Iwama. “Terima kasih Aisyiyah 42 karena telah memberikan kesempatan dan pengalaman seru menjadi guru TK walaupun hanya sehari,” ujarnya, (*)
Editor Mohammad Nurfatoni