Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional: Liputan Fajar Ilhamil Wahyu, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jawa Timur, kembali mengadakan seminar internasional, Kamis (15/12/2022). Sebelumnya, seminar internasional digelar Smamsatu secara online pada 2 September 2021. Seminar kali ini yang dilakukan secara offline di Lobby Smamsatu bertema Transformation and Strategies for Education 5.0 Kolaborasi Teknologi dan Akhlak Mulia di Dunia Pendidikan,
Acara dimulai dengan penampilan Tari Damar Kurung dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi. Keduanya dibawakan oleh siswa Smamsatu.
Sebelum acara inti dimulai, ada penandatanganan sertifikat kerja sama antara Smamsatu dengan Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Antarabangsa (IPGKBA), Kuala Lumpur, Malaysia.
Peserta seminar adalah guru SMP/MTs se-Gresik; dosen dan guru dari Malaysia; serta pendidik dari Japan Foundation.
Sedangkan pematerinya adalah Direktur IPGKBA Datin Dr Bushro binti Ali. Dia mengenyam pendidikan S1 di University of Toledo, Ohio, USA tahun 1986, Accounting Business Administration major; kemudian melanjutkan pendidikan di Bidang Pendidikan dan Informasi Education Diploma di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada tahun 1992; National Certificate Computer Studies, BTEC, Liverpool, Inggris, 1996; Masters (Computer Education), di UKM,2003; dan PhD (Information Science), di UKM, 2008.
Selain itu dia juga berpengalaman mengajar sebagai dosen di IPGKBA sejak tahun 1992, trainer workshop, science researcher, dan penerima beberapa award dari dalam maupun luar negeri.
Era Pendidikan 5.0
Bushro mengatakan, masa Revolusi Industri 4.0 ini dimulai pada tahun 2021. Cirinya banyaknya TV, digitalisasi teknologi dan Internet, automation, big data, cloud computing, autonomous, internet of things (IOT), dan data management.
“Kita berada pada masa di mana manusia lebih tergantung pada teknologi, bukan lagi pada interaksi langsung sesama dengan manusia. Hal ini mengharuskan perubahan pada pola pendidikan hingga sampailah kita pada era Pendidikan 5.0,” ujarnya.
Menurutnya, peralatan, infrastruktur, dan platform digital mungkin penting. Namun itu hanya pendukung, bukanlah tujuan itu sendiri. Pendidikan 5.0 dimulai dengan manusia bukan dengan teknologi.
“Bagaimana kita lebih memanusiakan manusia, menjadikan insan-insan anak didik kita itu manusia yang sebenarnya, yaitu dengan mempersiapkan individu yang kuat secara intelektual, sosial dan emosional, memperhatikan kesehatan dan perkembangan pribadi mereka, diikuti dengan pendekatan strategis, metodologis dan pedagogis yang tepat,” terangnya.
Mulyono MPd, kepala sekolah di Kota Gresik yang menjadi peserta mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti acara ini. “Luar biasa, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari seminar ini,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni