TK Aisyiyah II Probolinggo Belajar Membuat Lilin dari Jelantah; Liputan Komariya, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Pagi itu semua murid TK Aisyiyah (ABA, Aisyiyah Bustanul Athfal) II Kota Probolinggo dengan antusias mengikuti Outing Class ke Bank Sampah Kenari Indah, Gade Clean and Gold, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (14/12/2022).
Kepala TK Aisyiyah II Siti Rodiyah SPd menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh 55 peserta didik dan 6 guru. Di amengatakan, dalam kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan peserta didik yang peduli terhadap lingkungan. “Jadi tidak hanya cerdas kognitif tapi juga cerdas lingkungan sekitar misalnya peduli terhadap sampah,” ujarnya.
“Terima kasih atas pemahaman tentang perbedaan cara memilah sampah sehingga dapat berguna untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat bekerja sama.” Ujarnya.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang berisi penjelasan tentang tiga langkah cara mengolah sampah oleh Syaifuddin Zuhri ST, Ketua Bank Sampah Kenari Indah. Pertama reduce, mengurangi penggunaan sampah mislanya dengan membawa kantong sendiri dari rumah saat berbelanja ke pasar.
Kedua, reuse penggunaaan kembali barang yang sudah dipakai. Ketiga, recycle mendaur ulang dengan memilah sampah yang dapat digunakan kembali.
Selanjutnya anak-anak diajak untuk mengenal bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lilin, di antaranya minyak jelantah, stearin, sumbu, dan pewarna. Setelah itu anak diberi kesempatan praktik langsung membuat lilin dari minyak jelantah. Anak-anak sangat penasaran dan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Bunda-bunda berarti kalau mama habis goreng ayam, minyaknya nggak Athar buang biar bisa bikin lilin lagi dirumah sama mama dan adik. Jadi kalau di rumah Athar mati lampu lilinnya banyak ” celetuk salah satu murid dari Kelompok A2 Muhammad Athar Syarief.
“Ia aku juga sudah tahu caranya, nanti aku juga mau buat yang banyak d irumah sama kakakku. Terus tak masukkan YouTube-nya kakak. Nanti kamu lihat ia di HP” sahut teman di samping yang bernama Auliandra Al Fatih Kelompok A2 itu.
Bunda guru juga diajak menuang adonan lilin ke dalam gelas-gelas yang sebelumnya sudah disediakan sejumlah anak. Ini dibawa pulang untuk buah tangan dalam kegiatan ini.
“Bunda lilinnya nggak dibawa pulang? Kata gadis kecil yang sedang memakai sepatunya itu bernama Nafisah Rizky Azzahra B1.
“Ya dibawa pulang kalau lilinnya sudah beku,” jawab Bunda Dora Irawati guru kelompok B1. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni