Demam Musywil oleh Dr Fatichuddin, Pengamat Sosial.
PWMU.CO– Enam wajah baru masuk dalam 13 anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam pemilihan di Musywil ke 16 di Ponorogo, Sabtu (24/12/2022) pukul 22.45 WIB.
Mereka adalah M Sasmito Jati, M Sholihin, M Khoirul Abduh, Hidayatur Rahman, Nazaruddin Malik, dan Zainul Muslimin.
Pendatang baru ini melengkapi tujuh pimpinan lama yang semuanya terpilih kembali. Yaitu Sukadiono, Biyanto, Hidayatulloh, Syamsuddin, Sulthon Amien, dan Thohir Luth.
Terpilihnya enam anggota baru ini sesuai harapan warga Muhammadiyah tentang isu darah segar yang berhembus menjelang Musywil. Sebab enam orang ini usianya tergolong muda. Di bawah 62 tahun.
Dengan komposisi pimpinan senior-junior yang seimbang ini menjadi hasil Musywil yang ideal. Semoga mereka segera menemukan chemestry sehingga ada kesinambungan kerja. Tak ada jarak. Langsung matching dalam pemikiran, sikap, dan perilaku.
Dengan profesi dan keahliannya banyak orang berharap gerak langkah Muhammadiyah Jatim makin gesit. Seperti membangkitkan mutu pendidikan, rumah sakit, dan ekonomi. Bukan seperti parikan Suroboyo: manuk glatik cucuke biru, bar dilantik lha kok turu.
Gerilya Suara
Namun ada yang mengatakan Musywil ke 16 ini terasa hangat. Rasanya juga beda. Tak lagi murni bercita rasa persyarikatan. Ada campuran rasa politiknya. Soal pemilihan 13 anggota PWM. Rasanya kadang kecut. Juga pahit.
Jauh hari sebelum perhelatan ini berlangsung, sejumlah orang ‘Tim Sukses’ bergerilya mendulang suara. Menawarkan ‘koalisi’ memasang calon daerahnya untuk saling dukung suara.
Satu hari jelang hingga hari H pemilihan berseliweran WA mengenalkan diri sebagai calon PWM dan minta dukungan suara.
Ada lagi yang mengirim satu paket 13 nama. Ada yang lucu. Dari orang yang mengatasnamakan AMM. Menyerukan alumni AMM pemilik suara untuk mendukung kader AMM. 13 nama yang ditulis semuanya alumni AMM. PWM mau diisi orang baru sama sekali.
Ada lagi paket dari PDM. Mengusung 13 nama mayoritas dari PDM-nya. Juga mau mengganti semua anggota PWM orang-orang baru dengan orangnya.
Gejala ini seperti menunjukkan sebagian orang begitu bernafsu ingin menguasai PWM sendiri tanpa orang lain terlibat.
Entah apa yang ada di pikirannya tentang sosok PWM sehingga ingin menguasai. Padahal ini lembaga dakwah. Tugasnya berat untuk merawat dan memajukan amal usaha. Bukan sebuah perusahaan yang memberikan gaji besar.
Orang-orang yang namanya tertulis menjadi pengurus di majelis dan lembaga banyak yang sekadar jadi papan nama. Ada namanya gak ada kerjanya.
Rupanya PWM Jatim telah jadi seksi. Atau ini demam Musywil. Suasana euforia. Usai Musywil demamnya ilang. Lalu mencari-cari mainan lagi. Supaya demam lagi.
Semestinya orang membayangkan dulu, PWM itu mau dibuat seperti apa. Setelah menggambarkan bayangan , baru memilih orang-orang tepat yang bisa mewujudkan gambaran itu.
Ada kesan, sekelompok orang yang main gasruk saja di Musywil ini.
Editor Sugeng Purwanto