M Saad Ibrahim: Tidak Ada yang Kebetulan di Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim. Liputan Nely Izzatul dari Ponorogo.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr M Sa’ad Ibrahim MA, mengatakan, tidak ada yang kebetulan di Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim ini.
Hal itu disampaikan saat penutupan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur yang berlangsung di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ahad (25/12/2022).
“Saya percaya tidak ada yang kebetulan. Ketua PWM yang terpilih, namanya, diawali dengan kata Suka. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo, namanya Happy. Ketua PWM yang sesungguhnya, namanya Sa’ad. Sama,” ujarnya disambut gerr para peserta Musywil.
“Kita memilih 13 orang. Perhatikan tahun 1444 (1+4+4+4) jumlahnya 13. Lihat tanggal 24-25 (2+4+2+5) jumlahkan,” tuturnya, yang kembali disambut tawa para peserta di Expotrium Umpo.
Sa’ad mengatakan, hadiah umroh sebelumnya dikatakan oleh Master of Ceremony (MC) ada 12, namun dia mengklarifikasi kalau ada 13.
“Tadi dikatakan umroh ada 12. Saya sampaikan, tidak. Jumlahnya 13, karena tadi saya ditelpon salah seorang ketua partai. Ustadz, kami menyiapkan 1 hadiah umroh. Jumlahnya menjadi 13,” ucapnya semakin membuat peserta Musywil bergemuruh tawa dan tepuk tangan.
Saad menambahkan, Pak Sukadiono, yang saat ini terpilih menjadi Ketua PWM Jawa Timur apakah kebetulan? Dia mengatakan, tidak.
“Ini terjadi ketika Bulan Januari Tahun 2022. Beliau (Sukadiono) yang awalnya Bendahara PWM, lalu beliau kita geser jadi Wakil Ketua yang membidangi MPKU. Sementara Pak Dayat, kita minta menjadi bendahara menggantikan Pak Suko,” ujar Saad.
Ketika rapat, kata Sa’ad, Sukodiono mengusulkan nama seorang direktur Rumah Sakit (RS) di Surabaya.
“Beliau mengusulkan nama A, dengan alasan A ini, agar nanti urusan Fakultas Kedokteran Gigi yang mau dibuat UMSurabaya akan lancar,” kenang (PWM) Jawa Timur Periode 2015 – 2022 itu.
Namun, ketika itu, Saad menambahkan, dalam rapat, PWM memutuskan tidak menerima itu. Sebab secara teologis, salah. Itu artinya Fakultas Kedokteran Gigi digantungkan pada orang.
“Ketika itu, respon dari pak dokter Suko keras. Beliau mengatakan, lha kalau saya dipercaya dan ditugaskan sebagai Ketua MPKU, kenapa saya punya usul, punya pandangan, kok ditolak,” ujar Saad menirukan perkataan Suko.
“Lalu pikiran saya, orang ini kok sudah cepat merasa menjadi ketua PWM Jatim,” imbuh Sa’ad, yang kembali disambut gerrr para peserta Musywil.
Namun menurut Saad, di sinilah hebatnya Sukadiono. Pada tanggal 29 Januari 2022, Sukadiono mengirimkan Whatsapp kepada Saad dan memohon maaf.
“Assalamu’alaikum. Pak Ketua, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sikap saya yang kurang sopan dan kebablasan dalam rapat PWM kemarin sore. Insya Allah tidak akan terulang lagi,” papar Saad, membacakan WA Sukadiono kepadanya.
Lalu WhatsApp itu dibalas oleh Saad.
“Wassalamu’alaikum wr wb. Insya Allah saya telah diberi Allah kelapangan dada dan saya berusaha untuk diberikan ketepatan hati dalam memutuskan sesuatu, terutama dalam memimpin Muhammadiyah. Saya senang sampean punya pendirian kuat, dan karena itulah sampean sukses memimpin, terutama sukses dalam memimpin UMS. Terapkan itu, jika nanti sampean memimpin Muhammadiyah. Semoga Allah SWT tetap menyatukan hati kita semua. Suwun,” kata Saad membalas WA Sukadiono tersebut.
Lalu Whatsapp tersebut dibalas oleh Sukadiono. “Aamiin yaa robbal ‘aalamiin. Matur nuwun pak ketua,”
Meskipun dalam penutupan agenda Musywil itu Saad banyak terisak, namun dia mengaku sangat bahagia karena kebersamaan seluruh anggota PWM Jawa Timur mengakhiri amanah kepemimpinan ini dengan indah sekali. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni