PWMU.CO– Muhasabah akhir tahun menjadi topik Pengajian Ranting Aisyiyah Jemur Wonosari di Mushala Darussalam, Wonocolo, Surabaya, Jumat (23/12/2022).
Pembicara Muhammad Iqbal Rahman, mahasiswa dan aktivis IMM UIN Sunan Ampel Surabaya. Pengajian bakda Jumat dihadiri 30 ibu ibu Aisyiyah Ranting Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya.
Dalam kajiannya penceramah mengupas pentingnya muhasabah akhir tahun bagi orang beriman. Di awal pembahasan dia mengutip Quran surah al-Hasyr ayat 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Dia menjelaskan lima hal evaluasi dalam muhasabah yang harus dilakukan, supaya bisa menjadi golongan orang yang beriman sesuai ayat surah al-Hasyr.
Pertama, mengoreksi diri dalam hal yang wajib. Apakah dalam ibadah wajib pernah meninggalkan atau tidak. Apakah dalam muamalah kita pernah lupa atau tidak. Surah al-Hasyr ayat 19 mengingatkan
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.
Kedua, mengoreksi diri dalam hal yang haram. Apakah pernah melanggar larangan haram. Misal, minum khamar, judi, riba, dan yang lain.
يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡخَمۡرِ وَالۡمَيۡسِرِؕ قُلۡ فِيۡهِمَآ اِثۡمٌ کَبِيۡرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَاِثۡمُهُمَآ اَکۡبَرُ مِنۡ نَّفۡعِهِمَا
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya. (Al-Baqarah: 219)
Ketiga, mengoreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukannya. Misal, sering mengerjakan hal hal yang tidak bermanfaat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ, رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَغَيْرُهُ هَكَذَا.
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, di antara tanda kebaikan keislaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)
Keempat, mengoreksi diri dari yang dilakukan anggota badan kita.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Al Isra: 36)
Kelima, mengoreksi diri dalam hal niat.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
Di akhir tausiyah, Iqbal Rahman memberikan tambahan evaluasi muhasabah khusus kepada ibu-ibu. Evaluasi putra-putrinya.
”Kebetulan di sini para ibu-ibu semua, alangkah baiknya para ibu harus mengevaluasi putra-putrinya, sebab pergaulan anak zaman sekarang perlu diawasi dan kasih perhatian khusus oleh orangtuanya. Pergaulan anak sudah di saingi oleh 3F, yakni food, fashion, dan fun,” tutur Iqbal Rahman.
Penulis Syamsul Arifin Hadi Editor Sugeng Purwanto