Muhammad Sholihin Mengajak Mengatasi Krisis Mubaligh; Laporan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Dr H Muhammad Sholihin SAg MPSDM adalah 1 dari 13 Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur 2022-2027. Dia terpilih dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo, 24-25 Desember 2022.
Kepada PWMU.CO, Kamis (29/12/2022), dia mengaku tidak pernah membayangkan kalau akan menjadi Anggota PWM Jatim. Dengan merendah hati, Mas Sholihin, sapaannya sehari-hari, mengatkan tidak terbayangkan dan tidak pernah berambisi ingin meraih jabatan di Muhammadiyah. Namun dia berkomitmen, bila diberi amanah akan menjalankan dengan sungguh-sungguh.
Pria kelahiran 12 Mei 1968 itu berharap kepemimpinan hasil Musywil ini akan menjadikan Muhammadiyah Jawa Timur lebih maju lagi. Lebih cerdas, gesit, peka, peduli, profesional, sukses, dan lebih manfaat lagi bagi kehidupan umat dan bangsa seperti yang selama ini sudah dilakukan oleh Muhammadiyah.
“Komitmen kami adalah menjalankan hasil keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo dan menjalankan keputusan Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jartim di Ponorogo bersama dengan pimpinan dan komponen lainnya,” papar Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur 2015-2022 ini.
Menuju Keunggulan Muhammadiyah
Sholihin menyoroti tentang masih lemahnya kaderisasi mubaligh dan ulama. Menurutnya, ada dua hal penting untuk mengatasi hal ini. Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pimpinan, anggota, pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas kaderisasi di tingkat pimpinan, organisasi otonom (ortom), dan kaderisasi dalam AUM. “Sehingga kader-kader pimpinan akan tumbuh dengan baik. Jangan sampai Muhammadiyah kehabisan kader potensial di segala bidang,” kata lulusan S3 Universitas Airlangga Surabaya, 2018 ini.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur tahun 1993, ini mengatakan sudah saatnya Muhammadiyah Jatim menciptakan pusat-pusat keunggulan dalam pendidikan, sosial, politik, ekonomi, kesehatan, dakwah, dan teknologi.
“Kita sudah unggul dalam kuantitas. Pekerjaan ke depan adalah menuju keunggulan atau berkualitas,” tandas Sekretaris Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Koordinator Wilayah Jatim periode 2005-2015 ini.
Dia menambahkan, untuk menuju keunggulan tidak cukup mengandalkan kekuatan internal. “Perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta dan juga organisasi keagamaan lainnya untuk bersama-sama memajukan bangsa Indonesia dan umat Islam,” ungkapnya.
Muhammadiyah Krisis Mubaligh?
Menanggapi berbagai kritik internal tentang kekurangan kader mubaligh Muhammadiyah, Sholihin dengan tegas menjawab bahwa dalam periode ini akan memperhatikan kualitas dan kuantitas SDM mubaligh terutama adalah kader-kader mudanya.
“Kami akan mengajak semua ortom dan AUM turut memikirkan hal ini,” kata Wakil Sekretaris Majelis Pendidikan Kader (MPK) PWM Jawa Timur periode 1995-2000 ini.
Adapun langkah-langkah yang dia usulkan, adalah, pertama, perlu meningkatkan metode, strategi, sarana, manajemen, dan sasaran dakwah yang lebih modern dan kekinian. “Sehingga dakwah kita akan lebih maju dan berkembang,” ujarnya.
Kedua, meningkatkan pemahaman ideologi Islam dan kemuhammadiyahan serta meningkatkan militansi kader-kader dakwah Muhammadiyah.
Ketiga, kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, masyarakat dan organisasi keagamaan lainnya, dalam berdakwah sehingga dakwah Muhammadiyah akan semakin luas lagi jangkauannya.
“Karena Muhammadiyah ini semakin besar dan maju, AUM-nya juga semakin banyak dan problematika kehidupan umat dan bangsa juga semakin kompleks maka kebutuhan dai muda sangat kita butuhkan dengan berbagai macam disiplin ilmu dan teknologi,” ujarnya.
Sholihin mengungkapkan, Muhammadiyah juga kekurangan mubaligh perempuan. “Padahal ini segmentasi yang sangat potensial,” kata penulis buku Bolehkah Memukul Anak dalam Mendidik terbitan tahun 2010 ini.
Menurutnya ini sebuah tantangan yang sangat serius. “Kami akan mengajak ortom, khususnya Nasyiatul Aisyiyah dan IPM, tentu bersama Aisyiyah juga,” harap suami MuflikhaSAg ini.
Menjawab pertanyaan PWMU.CO, bagaimana respon keluarga atas terpilihnya menjadi Anggota PWM Jatim, dengan lugas Sholihin mengatakan keluarga sangat mendukung.
“Alhamdulillah responnya sangat positif. Ikut mendukung, mendorong, membantu, dan memfasilitasi agar bisa memajukan Muhammadiyah Jawa Timur,” tandas Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, 2006-2014 ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni