PWMU.CO– Tiga kesepakatan dihasilkan Focus Group Discussion (FGD) Forum Pusat Studi Kebencanaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Jawa Timur.
Acara berlangsung di ruang rapat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Sabtu (24/12/2022). Dipimpin oleh Ketua MDMC Jawa Timur Rofi’i MT. FGD dihadiri oleh 30 orang perwakilan dari Pusat Studi Kebencanaan se Jawa Timur.
Tiga kesepakatan itu adalah pertama, kerja sama antar unit internal persyarikatan maupun eksternal organisasi untuk memperkuat jejaring.
Kedua, membuat agenda rutin dan koordinasi untuk menjalin silaturahmi. Ketiga, melakukan rencana tindak lanjut dengan menyelenggarakan workshop kebencanaan.
Komandan MDMC Rofi’i menuturkan, riset dan pengabdian salah satu upaya yang harus dilakukan oleh anggota pusat studi. Melalui pusat studi ini diharapkan bisa memunculkan inovasi pengembangan keilmuan bidang kebencanaan dalam berbagai disiplin keilmuan.
”Ini penting dikembangkan supaya menciptakan iklim kolaborasi dengan praktisi kebencanaan. Selalu terbaharui dan memenuhi kebutuhan di lapangan,” kata Rofi’i yang juga Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Kebencanaan PWM Jatim.
FGD tersebut juga memunculkan berbagai informasi terkait riset, pengabdian, pendanaan dan juga strategi dalam membangun iklim kolaborasi yang bisa diadopsi oleh pusat studi kebencanaan di berbagai PTM Jawa Timur.
”Mengatasi kebencanaan bukan hal baru di Muhammadiyah. Tim sudah berpengalaman dan gerak cepat di lapangan. Pengalaman ini bisa menjadi ilmu pengetahuan yang dikembangkan Perguruan Tinggi Muhamamdiyah,” ujarnya.
FGD ini digelar ikut menyemarakkan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim dengan spirit Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Jawa Timur.
Penulis Yusuf AH Editor Sugeng Purwanto