Lima Teknik Konseling Cocok Dipraktikkan Wali Kelas, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Mar’atus Sholichah
PWMU.CO – Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Jawa Timur mengadakan pelatihan Counselling Skill for Homeroom Teacher, Kamis (29/12/22).
Sebelum menyimak materi, 54 peserta pelatihan yang terdiri atas wali kelas SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) dan SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) diajak ice breaking dengan senam goyang chicken yang bikin suasana meriah.
Bertempat di Hall Andalusia SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik ini pemateri Noer Suci Endah Puspitaningrum MPsi Psikolog menjelaskan tentang teknik konseling yang bisa diterapkan wali kelas saat menghadapi siswa yang membutuhkan konseling.
Dia memaparkan 5 teknik konseling, diantaranya yang pertama adalah attending (perhatian). Konselor, dalam hal ini wali kelas, memberikan perhatian total kepada siswa.
“Bapak ibu kalau sudah melihat ada perubahan pada siswa, harus segera diperhatikan. Sekecil apapun perubahan itu, agar kasus-kasus kecil bisa langsung teratasi,” terang dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) ini.
Kedua, empati. Kemampuan konselor merasakan dan memposisikan diri pada posisi siswa. Ketiga adalah refleksi. Ini merupakan upaya konselor mendapatkan informasi mendalam tentang apa yang dirasakan siswa.
Keempat, eksplorasi. Ini merupakan keterampilan konselor untuk menggali perasaan, pengalaman, dan pikiran klien (siswa). Kelima, menangkap pesan utama (paraphrasing).
“Ketika siswa mengalami kesulitan untuk menyampaikan permasalahannya secara jelas dan terus terang kepada konselor, konselor dapat menyampaikan kembali inti pernyataan siswa secara lebih sederhana,” ujar ibu satu anak ini.
Intinya, sambungnya, kunci dari konseling adalah kepercayaan. Sebagai wali kelas harus mendapatkan trust (kepercayaan) dari siswa sebagai tempat curhat.
Praktik Bermain Peran
Tak hanya materi, pelatihan juga dikemas secara menarik dengan challenge bedah kasus yang dikerjakan secara berkelompok dan praktik bermain peran sebagai konselor dan konseli.
Guru SD Mugeb Retno Ari Susilo SPd dan guru Berlian School Dina Auliyah MPd berkesempatan maju untuk bermain peran sebagai wali kelas dan siswa yang sedang melakukan konseling. Penampilan kedua wali kelas tersebut mendapat apresiasi dari Suci sebagai pemateri.
“Bagus, sudah muncul attending dan empatinya, ada pertanyaan terbuka dan tertutup, di akhir konseling juga disimpulkan,” terang lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Airlangga Surabaya itu.
Di akhir acara, ada sesi refleksi. Mereka diminta menuliskan perasaan dan kesan di sticky note warna hijau. Sedangkan pengalaman baru dituliskan di sticky note oranye.
Mereka lantas menempelkannya di papan tulis yang telah tersedia. Devi Ratna S SPd membacakan dua di antaranya di hadapan para peserta.
Dia mengaku mendapatkan ilmu yang Masya Allah akan sangat bermanfaat untuk diimplementasikan selaku wali kelas yaitu bagaimana menjadi konselor sebagai problem solver untuk anak didik.”
“Ini ada satu lagi, perasaan saya senang dan bersyukur mendapatkan ilmu hari ini. Pematerinya love banget, nggak bikin ngantuk! Love Bu Suci, sukses selalu PLPK Smamio,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan pembagian doorprize untuk peserta yang datang paling awal, yaitu Erny Mafrudhoh SPdI dari SD Mugeb, peserta teraktif yaitu Devi Ratna S SPd dari Berlian School dan juga kelompok dengan hasil bedah kasus terbaik. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.