Tiga Game Asyik Menghafal Al-Quran di Tahfidh Camp, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Peserta Tahfidh Camp, siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dan SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB mengikuti kegiatan game dalam melancarkan menghafal al-Quran, Selasa (27/12/2022).
Semangat semangat, mereka melakukan permainan dengan cara berbeda dalam menghafal al-Quran, tidak menghafal sendiri-sendiri lalu menyetorkan hafalannya di hadapan guru pembimbing.
Koordinator kegiatan Game Quran Sulistyawati MPdI menuturkan game Quran ini merupakan permainan seru untuk menghafal al-Quran secara berkelompok. Membutuhkan kekompakan tim untuk menjadi yang terbaik di antara peserta atau kelompok yang lain.
“Mereka menghafal surah adz-Dzaariyaat, ath-Thuur, dan Juz Amma dengan 3 macam permainan yatu bisik berantai, magic box, dan puzzle,” katanya.
Diharapkan setiap peserta saling berkontribusi untuk merekam ulang hafalan mereka, meralat kesalahan bacaan dan hafalan, serta menguatkan kemampuan bacaan ayat-ayat yang telah dihafalkan.
Game Bisik Berantai
Sulistyawati menjelaskan dalam game bisik berantai atau sambung ayat, seluruh peserta dibagi menjadi 6 Kelompok yang terdiri dari 8-10 siswa. Perwakilan 5 anak tiap kelompok untuk mengikuti game 1.
“Dari 6 kelompok, sesi 1 berjumah 3 kelompok dan dilanjut sesi 2 dengan 3 kelompok juga. Dari 3 kelompok sesi 1 dan sesi 2 masing-masing diambil 1 pemenang dan ditandingkan ke babak final,” tuturnya.
Game magic Box atau kotak misteri, teknisnya iswa mengambil undian pertanyaan di magic box dan saling berebut untuk menjawab pertanyaan tersebut. Contoh pertanyaan dalam kuis magic box, apakah nama surat yang tanpa basmalah? Jawabannya adalah surah at-Taubah. Terdiri dari berapa ayat Surat an Nazi’at? Jawabannya adalah 46 Ayat.
Game puzzle, berbentuk mencocokkan ayat, nomor ayat, dan nama surat. Tiap kelompok diberi satu lembar kertas karton yang telah ditempel double tape. Tiap kelompok diberi potongan-potongan kertas bertuliskan lafadz ayat, angka (untuk nomor ayat), dan nama surat.
“Tiap kelompok diberi instruksi yang sama untuk memulai pemetaan potongan-potongan kertas di atas kolom yang telah ditempeli double tape. Seluruh peserta di tiap kelompoknya saling bekerja sama untuk memetakan dan meletakkan potongan-potongan kertas di kolom yang tepat.”
Apabila pemetaan potongan-potongan kertas itu diyakini sudah diletakkan di atas kolom yang tepat, maka ditempelkan. Kelompok yang telah menempelkan seluruh potongan kertas yang paling cepat dan benar, itulah yang jadi pemenangnya. Kemudian game puzzle ayat ini dilanjutkan pada babak kedua dengan teknis yang sama.
“Pengalaman menghafal al-Quran dengan cara yang asyik dan unik ini benar-benar dirasakan seluruh peserta dengan riang gembira. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat dengan menempelkan tiap potongan kertas puzzle di kolom yang tepat,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, apabila mereka kalah dari kelompok lain pun, mereka tidak berhenti menempelkan seluruh potongan kertas puzzle hingga tuntas. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.