Begini Pola Asuh Anak yang Efektif, liputan kontributor PWMU.CO Bojonegoro Ahmad Syauqi Fuady
PWMU.CO – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bojonegoro, Jawa Timur mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Growok Kecamatan Dander, Kamis (22/12/22).
Koordinator KKN Muhammad Rondi menyatakan dalam kegiatan ini menyelenggarakan Smart Parenting dengan mengangkat tema Mengenal Pola Asuh Anak yang Efektif. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Ibu.
“Peserta kegiatan ini adalah wali siswa TK Dharma Wanita Putra Harapan Growok II. Untuk pemateri pada acara ini Dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Novi Dyah Ayu Putri MPd,” ujarnya.
Dia memaparkan materi yang disampaikan pemateri lebih mengarah pada pendidikan karakter dengan kaitannya perundungan. Inilah yang menjadi latar belakang menyelenggarakan kegiatan parenting sebagai salah satu program kerjanya. Salah satu persoalan serius dan banyak ditemukan pada kurun masa sekarang ini adalah perihal perundungan (bullying).
“Perundungan bisa terjadi, baik pelaku dan korban, di segala usia dan jenis kelamin.”
Kasus perundungan berkaitan dengan karakter dan kepribadian anak. Anak yang berkarakter kuat dan penuh kasih sayang tidak tumbuh menjadi pelaku perundungan. Sebaliknya anak yang yang semenjak kecil tidak dididik dengan kasih sayang yang seimbang, berpotensi untuk menjadi pelaku perundungan.
Interaksi Orangtua
Dalam materinya, Novi Dyah Ayu Putri menjelaskan parenting pada dasarnya merupakan pola interaksi antara orangtua dan anak. Pola interaksi dapat berupa cara sikap atau perilaku orangtua saat berinteraksi dengan anak.
“Termasuk pola interaksi anak dan orangtua adalah cara penerapan aturan, penerapan nilai atau norma, pemberian hukuman, memberikan kasih sayang,” tuturnya.
Tentu tidak boleh melupakan hal yang sangat penting yaitu orangtua menunjukkan sikap dan perilaku yang baik sehingga menjadi teladan dan panutan bagi anaknya.
Pola asuh yang diterapkan orangtua di masing-masing keluarga tentu saja berbeda-beda. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah penerapan pola asuh yang pas. Ada saatnya anak mendapat pujian, ada waktu saat anak mendapat hukuman, dan ada saatnya orang tua memberi penjelasan yang dapat diterima oleh anak.
“Yang tidak kalah penting adalah penerapan pengasuhan anak dengan mengedepankan sikap kasih sayang. Hal itu akan menjadi sarana pengajaran rasa kasih sayang sebagai pendidikan karakter awal anak,” terangnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.