Di Sidojangkung, Dirut Parahita Ini Menata Sandal Jamaah dan Sumbang Masjid; Liputan Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Dua kejadian istimewa menyertai kehadiran Dr Moh Sulthon Amien MM saat di Masjid At-Taqwa Wisma Sidojangkung Indah, Menganti, Gresik, Jawa Timur, Ahad (1/1/2023) lalu.
Saat itu Direktur Utama (Dirut) Laboratorium Klinik Parahita itu didapuk oleh Pengurus Masjid At-Taqwa sebagai narasumber Pengajian Ahad Pagi yang digelar setiap Ahad pekan pertama. Dan baru kali pertama ini Ustadz Sulthon, sapaannya, hadir di masjid yang terletak di tenagh persawahan itu.
Begitu turun dari Innova warna hitam yang ditumpanginya, dia langsung menuju masjid. Tapi saat di anak tangga masjid yang belum rampung 100 persen pembangunannya itu, dia tercegat oleh keberadaan sandal jamaah.
Mengetahui sandal-sandal itu berserakan tidak tertata rapi, Ustadz Sulthon langsung bereaski. “Akan lebih indah jika sandal-sandal ini ditata rapi,” ujarnya di depan beberapa anggota pengurus masjid yang menyambutnya.
Menurutnya, selain indah, sandal-sandal yang sudah tertata rapi menghadap ke depan itu akan memudahkan jamaah menggunakannya saat bubar pengajian. “Juga memudahkan orang yang hendak mencurinya,” ujarnya bercanda.
Sejurus kemudian, dia langsung beraksi merapikan sandal-sandal itu. Jaswadi, salah satu anggota Pengurus Masjid At-Taqwa ikut menemani merapikannya. Setelah sandal-sandal itu tertib dan rapi Ustdaz Sultohn baru masuk ke dalam masjid.
“Kalau jamaah dibiasakan dan terus diedukasi, insyaallah setiap orang akan menata sandalnya sendiri juga akan mengingatkan yang belum berperilaku rapi. Sungguh indah masjid dan mushala kita,” tuturnya usai merapikan sandal.
Belum tertibnya penataan sandal di pintu masuk untuk jamaah laki-laki yang disorot Ustadz Sultohn itu ternyata tak terjadi di pintu masuk jamaah perempuan. Siti Rondiyah MPd, salah satu Ummahat—nama kelompok perempuan pengurus Pengajian Ahad Pagi Masjid At-Taqwa WSI—menyampaikan jika sandal jamaah perempuan sudah tertata rapi. “Para Ummahat yang merapikannya,” ujarnya Kamis (5/1/2022).
Sumbang Pembangunan Masjid
Sebelum Ustadz Sulthon menyampaikan materi, Ketua Pengurus Masjid At-Taqwa WSI Drs Sukadmanto memberi pengantar pengajian. Salah satu yang disampaikannya adalah penggalangan donasi untuk menyelesaikan pembuatan sosoran di sisi timur dengan anggaran Rp 14 juta.
Mendengar informasi itu, Ustadz Sulthon langsung mengajak jamaah berinfak, “Mau satu jutaan?” tanyanya. Jamaah diam. Lalu dia melanjutkan, berapa kalau tidak satu jutaan? Apakah 750 ribu, 500 ribu, 400, ribu, 300 ribu, 200 ribu, 100 ribu. “Terus turun berapa, Rp 5 ribu?” tanya Ketua Dewan Pembina Yayasan Insan Mulia Surabaya itu.
Setelah itu dia berkata, “Pak Toni (Pemred PWMU.CO Mohamamd Nurfatoni), jangan rame-rame, saya dicatat. Saya tidak banyak-banyak, Rp 5 juta saja,” ujarnya, yang langsung disambut alhamdulillah secara serentak oleh jamaah. “Ngundang saya itu enak kan Pak, nggak dijemput, nggak diantar, nggak disangoni. Pulang tidak diantar, datang tidak diundang, memedi ‘kan itu,” tambahnya, bercanda.
“Ayolah bapak-ibu kalau ada rezeki, mumpung punya kesempatan. Itu adalah beribadah kepada Allah,” tuturnya memotivasi jamaah. Menurut dia, sumbangan sebesar Rp 200 ribu atau Rp 100 ribu dari tabungan Rp 5 ribuan itu lebih bagus daripada sumbangan dia yang Rp 5 juta itu, karena dikumpulkan dengan susah.
“Kalau dimakan saja tidah ada terus membantu (pembangunan) wah, itu lebih baik atau lebih baik?” ujarnya memberi ilustrasi.
Mendapat suntikan dana Rp 5 juta dari Ustadz Sulthon, Sukadmanto langsung berniat memulai pembuatan sosoran itu. Sebab, sebelumnya sudah terkumpul donasi dari jamaah sekitar Rp 7 juta. “Sisanya nanti insyaallah ada yang menutup,” katanya. (*)