SMPM 2 Ponorogo Menggelar Uji Publik Tahsin dan TahfidhSiswa, Liputan Kontributir PWMU.CO Ponorogo Ismini. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah (SMPM) 2 Ponorogo, Jawa Timur menggelar Uji Publik Tajsin dan Tahfidh kategori Iqra dan al-Qur’an. Acara tersebut dibarengkan dengan penerimaan rapor semester ganjil, Sabtu (7/11/22).
Kegiatan yang dilaksanakan di SMPM 2 Ponorogo tersebut menghadirkan dua penguji tahsin dan tahfidh dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) yakni Fahma Nur Achsani dan Endah Cahyaning Tyas. Keduanya merupakan pendamping hafalan siswa.
Kepala SMPM 2 Ponorogo, Indah Sulistyowati SPd dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sengaja dilakukan berbarengan dengan pengambilan rapor agar wali murid juga mengetahui perkembangan putra-putrinya khususnya dalam hal pembiasaan nerbasis keagamaan (PBK).
“Tujuannya agar siswa-siswi ini nanti bisa lebih termotivasi lagi untuk terus membaca maupun menghafal al-Qur’an, untuk itu kita undang sekalian wali murid agar bisa menyaksikan betapa hebat putra-putrinya, khususnya dalam hal agama,” ujarnya.
Ia memaparkan kegiatan tersebut sebagai tindak laniut dari adanya Peraturan Bupati No 37 Tahun 2022 di mana seluruh sekolah tingkat SD maupun SMP diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan PBK, yang salah satu indikator ketercapaiannya di tingkat SMP yaitu mampu menghafal minimal 3 juz al-Qur’an.
“Menyikapi itu, kita sudah dari bulan Juni 2022 lalu langsung menggandeng Umpo untuk melakukan kerja sama dalam hal pendampingan siswa khususnya dibidang tahsin dan tahfidz, dan ini kali pertama kita mengadakan uji publik, ” ungkapnya.
Prosesi Acara
Prosesi acara Uji Publik Tahsin dan Tahfidh dilakukan kepada semua siswa-siswi, baik dari kelas VII hingga kelas IX dengan dihadiri wali masing-masing. Dimulai dengan pemanggilan enam nama siswa kategori tahfidh dan 37 nama siswa kategori tahsin.
Pengampu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Ikhsan Fauzi SHI menyampaikan uji publik yang dilakukan di SMPM 2 ini sedikit berbeda dengan yang lain. Jika pada umumnya tiap-tiap siswa ditentukan target hafalannya maka tidak dengan di sekolah ini.
“Karena ini kategori uji publiknya tahsin dan tahfidh maka tidak semua siswa menunjukkan hafalannya, namun semua siswa diuji sesuai tingkat ketercapaiannya dalam membaca baik Iqra maupun al-Qur’an,” ujarnya.
Dalam kategori tahfidh, lanjutnya, suswa diminta menghafal sesuai surat terakhir yang ia hafalkan sedangkan untuk kategori tahsin siswa diminta membaca Iqra maupun al-Qur’an pada halaman yang sudah pernah dibaca saat PBK.
“Kita tidak mau memberatkan siswa,” ucap Ikhsan saat menginformasikan teknis pelaksanaan sebelum acara dibuka. Ia kemudian menjelaskan alasan kenapa semua siswa baik yang belum bisa menghafal ataupun masih tahap Iqra Jilid 1 juga diikutsertakan dalam prosesi uji publik ini.
“Sekolah kami ini, memiliki siswa yang sangat unik, dengan berbagai macam karakter. Ada tujuh siswa juga yang berkebutuhan khusus, dan semua harus kita samakan, semua harus kita layani dengan hati,” terangnya.
Satu per satu siswa dipersilakan ke depan untuk diuji baik bacaan maupun hafalannya oleh tim penguji. Berlangsung dengan khidmat, acara tersebut diakhiri dengan pembagian rapor kepada wali murid. (*)