PWMU.CO– Mbah Mugi sudah berusia 84 tahun. Tak mau kalah dengan yang muda. Dia bersemangat mengikuti Pawai Akbar pra Musycab PCM Sepanjang Sidoarjo, Ahad (8/1/2023).
Mugiono nama lengkapnya. Orang di sekitarnya memanggilnya Mbah Mugi. Hari itu dia menarik perhatian di antara 6.000 peserta pawai. Berbaju putih, mengenakan udeng hitam kembang-kembang cokelat.
Duduk di atas becak tangannya memegang spanduk bertuliskan PRM Kalijaten. Mbah Mugi masuk rombongan dari PRM Kalijaten. Spanduk itu memuat logo Musycab ke 16 Muhammadiyah Sepanjang dan sebelah kiri nomor peserta 089.
Ketika sampai di panggung kehormatan, Ketua Panitia Edwin Yogi Layranata MIKom langsung memberikan mikrofon kepadanya untuk meneriakkan yel-yel kelompoknya.
Suara terbata-bata karena sambil mengingat-ingat yel. Lalu dengan lantas berteiak,”PRM Kalijaten….” Dijawab,”Cakep….”
”PRM idolaku….”
”Anggotanya…. cakep-cakep…”
”Selalu kompak dan bersatu….”
Sambutan tepuk tangan dan tertawa gerr…. Menggema di lapangan tempat finish. Dari panggung kehormatan dan peserta pawai menyambut yel-yel Mbah Mugi.
Selesai mengikuti pawai, pensiunan Marinir tahun 1990 ini mengatakan,”Badan boleh bungkuk, shalat dengan duduk, tetapi semangat tidak boleh lapuk.”
Dia mengatakan, ikut pawai karena ingin memberi semangat kepada anak-anak muda untuk terus berjuang. Berjuang menegakkan Islam dan Muhammadiyah. Berjuang tidak boleh kendur sampai Allah memanggilnya.
”Maju pantang mundur. Mati sudah ukur,” tandasnya.
Dia bercerita, saat masih aktif di Marinir sudah berkali-kali terjun payung dari pesawat pada malam hari turun di hutan. Di saat tua ini masih aktif berjamaah dan menjadi Ketua Takmir Masjid at-Taqwa Kalijaten. Juga aktif mengikuti kajian dan pertemuan dengan angkatan muda.
Marbot Masjid at-Taqwa Kalijaten, Hadi, mengatakan, Mbah Mugi itu selalu hadir shalat lima waktu di masjid dengan naik sepeda pancal. Jari-jarinya masih bisa mencet tombol HP androidnya untuk mengirimk undangan pengajian kepada jamaah.
Pawai pra Musycab PCM Sepanjang diikuti seluruh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan amal usaha. Pawai dimulai dari Perumahan Griya Taman Asri Tawangsari berakhir di lapangan Ketegan.
Kostum peserta TK dan SD pakaian profesi, SMP dan MTs pakaian budaya, SMA dan SMK pakaian daur ulang, PRM pakaian tokoh Muhammadiyah, dan AUM pakaian tokoh wayang.
Penulis Saparna Editor Sugeng Purwanto