PCIM Taiwan Panen 9 Doktor, Liputan Ical Wahyu Saputra.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan ‘panen’ doktor. Sejak didirikan tahun 2014, baru kali ini PCIM Taiwan panen doktor sebanyak ini.
Sembilan aktivisnya berhasil meraih gelar doktor di awal tahun 2023 ini. Mereka adalah Ke-9 orang ini adalah Andi Azhar, Yuniar Wardhani, Sobar M Djohari, Dewi Maryam, Bagus Haryadi, Anshar, Hamka, Susilo Nur Aji, dan Julian Supardi.
Dari kesembilan kader ini, terdapat salah satu kader Muhammadiyah yang dikenal sangat militan dan senior. Ia adalah Sobar M. Djohari, mantan Kepala Kantor PCIM di Taichung. Dia dinyatakan lulus dari Asia University Taiwan setelah menempuh studi selama 4,5 tahun.
Sobar dikenal di kalangan anak muda Muhammadiyah sebagai instruktur berpengalaman dalam pengkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Ketua PCIM Taiwan periode 2019-2021 Andi Azhar mengatakan, panen doktor itu menjadi kado istimewa Milad Ke-9 PCIM Taiwan. Memurutnya para teknokrat bergelar doktor dari berbagai perguruan tinggi di Taiwanini akan berdampak besar bagi perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) di Indonesia.
“Karena ke-9 doktor ini merupakan dosen di berbagai PTMA di Indonesia. Harapannya sekembalinya dari Taiwan, para doktor ini akan mampu berperan lebih memajukan PTMA-PTMA tempat mereka mengabdi,” kata Andi yang melangsungkan sidang doktoralnya di Kantor PCIM Taiwan di Asia University-Taichung.
Dua Dampak
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Taiwan periode 2019-2021 Yuniar Wardhani juga menyatakan hal senada. Yuniar yang berhasil meraih gelar doktor setelah meneliti tentang kesehatan ibu dan anak itu mengatakan, capaian sembilan gelar doktor kader ini memberikan dua dampak sekaligus.
Pertama capaian ini akan memberikan asupan bergizi bagi PTMA karena mereka adalah para teknokrat muda yang potensial. “Dampak kedua capaian ini juga menjadi kehilangan bagi PCIM Taiwan. Sebab kesembilan orang ini akan segera kembali ke Indonesia. Sedangkan di saat yang bersamaan Muhammadiyah Taiwan sedang gencar-gencarnya mencari tambahan kader agar dakwah Muhammadiyah di sini bisa terus berkesinambungan,” ungkapnya dan rilis berita yang diterima PWMU.CO Kamis (12/1/2023) siang.
Yuniar yang dikenal dekat dengan kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan ini mengharapkan kedepan harus ada sosok-sosok lain yang mampu merekatkan hubungan para pekerja migran ini dengan Muhammadiyah. “Agar mereka tetap menganggap bahwa Muhammadiyah adalah rumah mereka,” ujarnya.
Selain dikenal dekat, Yuniar juga dikenal sering membantu para PMI di kala terkendala masalah di Taiwan. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dakwah Muhammadiyah di Taiwan selama ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni